Jumat 17 Sep 2021 12:56 WIB

Kapal Penyeberangan Nusakambangan Kemenkumham Tenggelam

Lima orang berhasil diselamatkan dan dua orang meninggal dunia.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Mas Alamil Huda
Kapal Pengayoman IV saat membawa duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menuju lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. (ilustrasi)
Foto: Republika/Eko Widiyatno
Kapal Pengayoman IV saat membawa duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menuju lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kapal Pengayoman IV milik Kementerian Hukum dan HAM yang rutin digunakan sebagai kapal penyeberangan ke Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, terbalik dan tenggelam. Kapal tenggelam di selat Dermaga Sodong Nusakambangan, saat hendak berlabuh pada Jumat (17/9).

Kepala Kantor Basarnas Pos SAR Cilacap I Nyoman Sidakarya, menyebutkan berdasarkan manifes penumpang di Dermaga Wijayapura, jumlah penumpang kapal pada saat kejadian ada 7 orang. ''Namun setelah kejadian, lima orang berhasil diselamatkan dan dua orang meninggal dunia,'' kata dia, Jumat (17/9).

Penumpang yang selamat terdiri dari Subagyo Antoro selaku nahkoda kapal, Diki dan Melga selaku ABK, dan dua penumpang yang terdiri dari Suheris (sopir) dan Sulianto (penumpang). Sedangkan dua orang yang meninggal terdiri dari Wahyu (petugas Lapas) dan Kardim (sopir).

Menurutnya, kronologis kejadian tenggelamnya kapal tersebut, berawal saat Kapal Pengayoman IV berangkat dari Dermaga Wijayapura di daratan Cilacap menuju Dermaga Sodong di Nusakambangan sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itu, kapal mengangkut dua truk molen atau truk pengaduk semen.

''Namun saat hendak mendekati Dermaga Sodong, kapal  tersebut kemungkinan dihantam angin dan arus deras, sehingga kemudian tenggelam dan terbalik,'' jelas I Nyoman. Seluruh isi kapal berupa dua truk dan para penumpangnya, ikut terjungkal ke laut.

Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti, kenapa kapal yang biasa digunakan sebagai penyeberangan para pegawai lapas Nusakambangan tersebut sampai terbalik. Namun beberapa saksi menyebutkan, saat berangkat dari Dermaga Wijayapura, kondisi kapal sebenarnya sudah sudah terlihat miring karena beban yang tidak seimbang.

Hingga Jumat (17/9) siang, upaya evakuasi kapal masih dilakukan. Para nelayan, juga sempat dilibatkan untuk melakukan evakuasi para penumpang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement