REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyerang sayap Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mengaku pernah menjadi penggemar Manchester United (MU). Tepatnya ketika ia beranjak remaja.
Maklum, beberapa tahun lalu, MU diperkuat Park Ji-sung. Son dan Park sama-sama berasal dari Korea Selatan (Korsel).
Nama terakhir salah satu pilar Man United di era penghabisan Sir Alex Ferguson. Kini sosok yang membawa Korsel ke semifinal Piala Dunia 2002 itu sudah gantung sepatu.
Namun, namanya tetap harum di jagat lapangan hijau. Secara khusus bagi pecinta si kulit bundar di negaranya.
Menurut Son, Ji-sung pahlawan nasional baginya. Seseorang yang membuat anak-anak asal Negeri Ginseng berani bermimpi.
"Dia memberi kami harapan dan kesempatan. Itu tidak mudah. Dia yang pertama bermain di Liga Primer, jadi dulunya saya mendukung United, tapi sekarang tidak bisa," kata pesepak bola 29 tahun ini, dikutip dari Dailystar, Sabtu (18/9).
Park Ji-sung membela Iblis Merah selama tujuh musim. Ia tampil dalam 205 laga di berbagai ajang. Ia meraih berbagai gelar utama. Beberapa di antaranya, empat trofi Liga Primer Inggris dan satu mahkota Liga Champions.
Kini Son menjadi pesona baru dari Korsel. Namun yang bersangkutan dinilai belum meniru kesuksesan seniornya.
Ini musim ketujuh sang penyerang berkostum Spurs. Sejauh itu, ia tampil dalam 284 laga di berbagai ajang dan mencetak 109 gol.
Dari sisi individu, Son tak tergantikan. Namun ia baru mengoleksi medali runner-up piala liga dan finalis Liga Champions.
Meski demikian, Son tetap berkomitmen memberikan segalanya untuk Tottenham. "Klub telah menunjukkan rasa hormat yang sangat besar kepada saya, dan jelas, saya senang berada di sini," jelas mantan penggawa Bayer Leverkusen itu.