Senin 20 Sep 2021 21:04 WIB

Cerita Penginapan Jamaah Haji Pada 1979

Jamaah haji bisa memilih tinggal bersama syekh atau di hotel.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Cerita Penginapan Jamaah Haji Pada 1979. Foto: Kapal yang membawa jamaah haji berangkat ke Makkah pada tempo dulu.
Foto: wikipedia
Cerita Penginapan Jamaah Haji Pada 1979. Foto: Kapal yang membawa jamaah haji berangkat ke Makkah pada tempo dulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pada tahun 1979, jamaah Haji bisa memilih tinggal di Hotel atau di rumah Syekh (sekarang muasasah). Pilihan ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing jamaah haji.

"Dan bila ada di antara jamaah yang sebelumnya tinggal di rumah Syekh kemudian pindah tinggal di Hotel, maka Syekh yang bersangkutan dengan senang hati akan mengembalikan uang kita sejumlah sisa dari selama kita tingal di rumah Syekh tersebut untuk membayar sewa Hotel," tulis pengalaman ibadah haji, H Harun Keuchik Leumiek ditulis dalam buku berjudul "Menelusuri Jejak Sejarah Islam Melalui Ritual Ibadah Haji dan Umrah".

Baca Juga

H Harun Keuchik Leumiek mengatakan, sudah tentu pengembalian uang dari Syekh harus ditambah lagi oleh jamaah bersangkutan untuk membayar sewa Hotel yang ditempati yang umumnya juga lumayan mahal, dibandingkan dengan sewa kamar yang  disediakan oleh Syekh yang kita pilih. Meskipun jamaah tersebut tidak tinggal lagi di rumah Syekh yang ditempati itu, namun hubungan dalam hal-hal yang lain masih ada dengan Syekh yang telah dipilihnya.

"Di tahun-tahun akhir 1970-an hingga awal tahun 1980-an umumnya hotel-hotel di Mekkah maupun di Madinah letaknya agak berdekatan dengan Masjid," katanya.

Seperti Hotel Al Ahram dan Haap Palace Hotel di Madinah letaknya cuma 50 meter dari Masjid Nabawi. Demikian salah satu Hotel terbesar di Makkah yaitu Mecca Hotel yang bangunannya 12 lantai letaknya sangat dekat Masjidil Haram. Hotel-Hotel ini adalah Hotel bertaraf international.

"Saat saya berada di Madinah ketika itu melihat aemaah Indonesia banyak yang menginap di Hotel Bahaudin sebagai salah satu Hotel berbintang lima di Madinah," katanya.

Menurutnya, tarif Hotel Madinah agak lebih murah dibandingkan di Makkah. Sewa kamar Hotel Hotel di Madinah untuk satu malam bisa 100 Riyal. Sedangkan di Mekkah bisa 125 atau 150 Riyal.

"Tarif  itu sering tidak tetap," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement