Selasa 21 Sep 2021 04:52 WIB

DPR Nilai Aksi KKB untuk Pancing Perhatian Dunia

Tindakan yang dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo tersebut tidak bisa ditoleransi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Polda Papua sebut KKB Bakar SD, Puskesmas, dan Pasar Kiwirok di Pegunungan Bintang.
Foto: Polda Papua
Polda Papua sebut KKB Bakar SD, Puskesmas, dan Pasar Kiwirok di Pegunungan Bintang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI mengecam aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Pegunungan Bintang, Papua. Dasco menilai, aksi brutal yang menewaskan tenaga kesehatan Gabriela Meilani dilakukan untuk memancing perhatian dunia.

"Saya pikir aparat penegak hukum kita dalam hal ini TNI-Polri sudah berusaha keras selama ini dan memang kelompok-kelompok tersebut sengaja memancing, mencari perhatian dunia internasional dengan cara-cara yang biadab," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/9).

Karena itu, Ketua Harian Partai Gerindra itu meminta kepada aparat TNI dan Polri untuk bersikap tegas terhadap KKB. Menurutnya, tindakan yang dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo tersebut tidak bisa ditolerir. "Harus ditumpas sampai akar akarnya," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan penyerangan KKB terhadap nakes terjadi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Kontak senjata sempat terjadi antara Satgas TNI dengan KKB Ngalum Kupel di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin (13/9). 

Insiden itu pun mengakibatkan sejumlah fasilitas umum, seperti puskemas rusak dan hangus dibakar anggota KKB tersebut. Sementara itu tenaga kesehatan Gabriela Meilani ditemukan meninggal dunia. Sedangkan rekannya Kristina Sampe mengalami luka-luka. 

Kontak tembak dikabarkan kembali terjadi pada Senin (20/9) pagi. Kepolisian memastikan tidak ada korban jiwa dalam kontak tembak hari ini. 

Baca juga : TNI-Polri Kontak Tembak dengan Teroris Papua di Kiwirok

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement