REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Muhamad Gibran Arrasyid (14), seorang pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, masih belum ditemukan hingga Selasa (21/9) sekitar pukul 12.00 WIB. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian di lapangan.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, tim pencari terbagi menjadi lima kelompok search and rescue unit (SRU). Masing-masing unit melakukan pencarian di wilayah yang berbeda.
"SRU 1 melakukan penyisisran dari Pos 3 ke arah timur sejauh 500 meter, SRU 2 dari Pos 3 ke arah utara 500 meter, SRU 3 dari Pos 3 ke arah selatan sejauh 500, SRU 4 dari Pos 3 ke arah barat sejauh 500 Meter, dan SRU 5 melakukan pencarian dari Pos 1 kearah Curug Citiis sejauh 500 meter," kata dia melalui keterangan resmi, Selasa.
Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, Sabhara Polres Garut, Koramil Tarogong, BPBD Kabupaten Garut, Polsek Tarogong Kaler, Forum Relawa Garut, BKSDA, pencinta alam, Tagana, keluarga korban, dan masyarakat setempat. Hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran sesuai dengan rencana operasi SAR.
Sebelumnya, pendaki Gibran dilaporkan hilang pada Ahad (19/9) setelah melakukan pendakian ke Gunung Guntur bersama 13 temannya pada Sabtu (18/9). Pendaki yang hilang itu merupakan warga Kecamatan Pengatikan, Kabupaten Garut.
Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Masrokan mengatakan, Gibran dilaporkan tetap berada di tenda ketika teman-teman pendakinya menuju puncak Gunung Guntur pada Ahad pagi. Namun, ketika teman-temannya kembali ke tenda, Gibran sudah tidak ada.
Menurut dia, barang-barang milik Gibran, seperti ponsel dan tas, masih berada di tendanya. Namun, Gibran sudah tidak ada di tenda. Rekan-rekan pendaki lainnya sempat mencari ke sekitar tenda, tapi Gibran tetap tak ditemukan.
Berdasarkan laporan dari keluarga, Gibran juga belum kembali ke rumahnya. Bahkan, orang tuanya ikut melakukan pencarian ke Gunung Guntur.
"Saya tidak bisa spekulasi ke mana hilangnya. Kita sesuai dengan realitas di lapangan," kata dia, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa.
Masrokan menambahkan, dalam rombongan pendaki itu, Gibran ini tak mengenal akrab rekan-rekannya. Sebab, Gibran hanya mengenal mereka dari media sosial.
Ia mengatakan, pencarian sedikit terkendala karena medan yang curam. Sebab, medan pendakian Gunung Guntur cukup terjal.