Selasa 21 Sep 2021 17:04 WIB

Biden Bahas Pandemi dengan Sekjen PBB

Biden dan Guterres bicara soal urgensi untuk bekerja sama dengan negara anggota PBB

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Presiden Joe Biden. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/Oliver Contreras
Presiden Joe Biden. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengadakan pertemuan membahas soal perang melawan pandemi Covid-19 pada Senin (20/9) malam waktu Amerika secara khusus. Keduanya berbicara soal urgensi untuk bekerja sama dengan negara anggota PBB untuk mengakhiri pandemi dan mempersiapkan ancaman keamanan kesehatan di masa mendatang.

Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan selain pandemi keduanya membahas tentang langkah memerangi perubahan iklim serta upaya bersama menangani konflik internasional. Di Washington, Biden dan Guterres juga berbicara soal memperkuat sistem pangan dan ketahanan pangan, memenuhi kebutuhan kemanusiaan, mencegah dan mengurangi konflik, hingga mempromosikan dan membela hak asasi manusia di seluruh dunia.

Baca Juga

"Mereka menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara AS dan PBB khususnya yang didasarkan pada nilai bersama seperti penghormatan terhadap hak asasi manusia universal, kebebasan fundamental, dan hukum internasional," bunyi pernyataan Gedung Putih seperti dikutip laman Tass, Selasa (21/9).

Presiden Biden menegaskan kembali tantangan global yang kompleks hanya dapat diatasi dengan solusi global sejati. Ini merupakan sebuah pendekatan yang tercermin dalam visi Presiden untuk membangun kembali dengan lebih baik.

"Presiden menekankan peran unik PBB dalam mewujudkan kemakmuran, perdamaian, dan keamanan bagi semua orang," tambah pernyataan Gedung Putih.

Pada akhir Desember 2019, pejabat China menginformasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah. Sejak itu, kasus-kasus timbul yang kemudian diklasifikasikan sebagai virus corona baru, hingga di WHO memberi nama virus itu Covid-19. Pada Maret 2020, WHO menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi hingga hari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement