Rabu 22 Sep 2021 06:48 WIB

WHO: Infeksi Varian Delta Dominasi Dunia

Varian delta terdeteksi di 185 negara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Salah seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove mengungkapkan, dunia saat ini tengah didominasi oleh infeksi varian delta dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Foto: EPA
Salah seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove mengungkapkan, dunia saat ini tengah didominasi oleh infeksi varian delta dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini varian delta dari virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) mendominasi infeksi di dunia. Delta mengalahkan tiga variants of concern lainnya, yakni alpha, beta, dan gamma.

"Varian alpha, beta, dan gamma saat ini beredar kurang dari 1 persen masing-masing. Seluruh dunia benar-benar didominasi delta," kata pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, pada Selasa (21/9).

Baca Juga

Van Kerkhove menyebut varian delta yang lebih menular telah terdeteksi di lebih dari 185 negara. Selain empat variants of concern, terdapat pula lima variants of interest. Namun, Van Kerkhove menyebut tiga di antaranya, yakni eta, iota, dan kappa, sedang diturunkan levelnya menjadi variants under monitoring alias varian yang masuk dalam pengawasan.

"Ini terjadi benar-benar karena perubahan sirkulasi dan variants of interest hanya kalah bersaing dengan variants of concern," ujar Van Kerkhove.

Suatu varian tergolong variant of interest ketika terpantau memiliki punya kemampuan genetik yang bisa memengaruhi karakteristik virus dan mampu memengaruhi tingkat keparahan penyakit, penularan, hingga punya kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan. Sementara itu, variants of concern merupakan istilah yang mewakili varian yang menunjukkan peningkatan virulensi atau keparahan penyakit yang signifikan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement