REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panti Yatim Indonesia (PYI) salurkan bantuan modal usaha, untuk membantu pedagang kecil (super mikro) yang terdampak Covid-19 pada, Selasa (20/9). Modal usaha yang disalurkan berupa bahan baku sembako, yang terdiri dari 10 kilogram (kg) beras, dua kg tepung terigu dan empat liter minyak goreng.
Bantuan yang dikemas dalam program Bantuan Perekonomian Rakyat (BAPER) tersebut disalurkan oleh Tedy, selaku Supervisor Pemberdayaan PYI. Dikatakan Tedy, pada hari dilaksanakannya pembagian, pedagang yang menerima bantuan yang ia salurkan kebanyakan didominasi oleh pedagang kaki lima (PKL).
“Penerima bantuan jualannya macam-macam, ada yang berjualan gorengan, bubur ayam ada juga yang berjualan ayam goreng,” katanya saat di wawancara.
Selain PKL, warung klontong dan warung tegal atau biasa kita kenal dengan sebutan warteg juga turut mendapatkan bantuan. Menurut ketziserangan Tedy, pada hari itu ada total 20 orang penerima bantuan modal usaha.
Penerima bantuan merupakan para pedagang yang berjualan di sekitar area Kantor Managemen PYI yang berada di Jalan Holis No 6, Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.
Dikatakan Tedy, para pedagang terlihat sangat senang saat menerima bantuan. Mereka merasa sangat terbantu karena beberapa diantara mereka mengaku baru memulai kembali berjualan dan hanya memiliki sedikit modal.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) beberapa waktu yang lalu disebut-sebut menjadi alasan menurunnya penjualan yang berakibat sedikitnya modal yang dikeluarkan. Tedy berharap, bantuan yang sudah ia salurkan dapat menjadi penyemangat bagi para pedagang dalam mencari rezeki untuk menafkahi keluarga.