Rabu 22 Sep 2021 16:20 WIB

DKI Bantah Terima Dana Iklan dari Tugu Sepatu

Wagub DKI sebut pembangunan Tugu Sepatu bertujuan memberi ruang kreativitas.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga berswafoto di area Tugu Sepatu di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta, Ahad (19/9). Tugu Sepatu yang baru diresmikan pada Jumat (17/9) kemarin ini menjadi sasaran vandalisme sejumlah oknum. Akibat aksi tersebut Pemprov DKI Jakarta akan segera menindak lanjuti aksi vandal tersebut. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga berswafoto di area Tugu Sepatu di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta, Ahad (19/9). Tugu Sepatu yang baru diresmikan pada Jumat (17/9) kemarin ini menjadi sasaran vandalisme sejumlah oknum. Akibat aksi tersebut Pemprov DKI Jakarta akan segera menindak lanjuti aksi vandal tersebut. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah jika pihaknya menerima dana iklan dari pelaku usaha sepatu lokal Compass melalui pembangunan Tugu Sepatu Compass di beberapa titik di Jakarta.

"Sejauh yang saya tahu tidak ada seperti itu (dana iklan). Semua dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kreativitas kepada semuanya," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI, kemarin malam.

Baca Juga

Menurut Riza, perizinan tugu tersebut di lokasi sentral merupakan wadah dari Pemprov DKI untuk menyalurkan kreativitas generasi bangsa. Tugu Sepatu, kata dia, menjadi satu contoh kolaborasi bersama dari suatu produk.

"Produk yang menarik menjadi ikon kebanggaan kita," tutur dia. 

Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada setiap orang yang memiliki kreativitas membuat mural agar tidak mencoret-coret bentuk kreativitas lainnya. Apalagi, mural itu, tutur dia, ditempatkan di tugu yang disetujui bersama.

Ditanya siapa yang mendanai pembangunan tugu sepatu itu, ia mengaku tak mengetahuinya. Kendati demikian, pembangunan tersebut ditegaskan Riza merupakan kolaborasi bersama.

"Persisnya saya enggak tahu, datanya dicek, ya. Tentu itu kolaborasi bersama," ujar dia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan memindahkan Tugu Sepatu yang terletak di kawasan pejalan kaki Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, untuk dibersihkan dari coretan, setelah instalasi tersebut menjadi sasaran aksi vandalisme. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, instalasi berbentuk sepatu raksasa itu dibuat untuk mempercantik kota Jakarta dan memberikan dukungan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kemudian ada yang corat-coret yang tidak bijak, tidak baik, makanya sekarang harus dibersihkan dulu, dirapihkan, nanti pada waktunya kita akan tampilkan lagi," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (20/9).

Adapun aksi vandalisme dilakukan oleh seorang pemuda pada Sabtu (18/8) dini hari dengan memakai pilox (cat semprot) untuk mencoret-coret salah satu sisi sepatu raksasa tersebut. Instalasi Tugu Sepatu tersebut merupakan hasil kolaborasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI bersama Jakarta Experience Board (JXB) dan Sepatu Compass.

Instalasi bertajuk "Xpresikan Warnamu" ini sekaligus menjadi penanda dimulainya rangkaian acara Festival Kolaborasi Jakarta 2021. Di sisi lain, produsen sepatu buatan Indonesia, Compass, mengucapkan apresiasi terhadap seluruh masyarakat yang telah antusias atas instalasi sepatu raksasa di Kawasan Sudirman dan Lapangan Banteng. Instalasi sepatu raksasa itu dipajang di beberapa titik lokasi Jakarta hanya sampai Ahad (19/9) lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement