Sabtu 25 Sep 2021 08:36 WIB

Myanmar tak Berpidato di Majelis Umum PBB usai Lobi China Cs

China, Rusia, dan AS telah mencapai kesepahaman dengan perwakilan Myanmar di PBB.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Ruang Sidang Majelis Umum PBB
Foto: VOA
Ruang Sidang Majelis Umum PBB

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - - Myanmar tidak memiliki perwakilan yang dijadwalkan untuk berpidato di pertemuan tingkat tinggi tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB). Telah terjadi klaim saingan untuk menempati kursi di New York setelah kudeta militer menggulingkan pemerintah terpilih Myanmar.

"Pada titik ini, Myanmar tidak berbicara," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Jumat (24/9).

Baca Juga

Duta Besar Myanmar di PBB saat ini adalah Kyaw Moe Tun yang ditunjuk oleh pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Dia awalnya diharapkan untuk berpidato di Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang pada Senin (27/9), hari terakhir pertemuan tersebut.

Tapi para diplomat mengatakan, China, Rusia, dan Amerika Serikat telah mencapai kesepahaman. Moskow dan Beijing tidak akan keberatan dengan Kyaw Moe Tun sebagai perwakilan Myanmar di PBB untuk saat ini selama dia tidak berbicara selama pertemuan tingkat tinggi.

"Saya menarik diri dari daftar pembicara, dan tidak akan berbicara pada debat umum ini," kata Kyaw Moe Tun. 

Kyaw Moe Tun menambahkan bahwa dia mengetahui adanya kesepahaman antara beberapa anggota komite kredensial Dewan Keamanan PBB, yang meliputi Rusia, Cina, dan Amerika Serikat.

Junta Myanmar telah mengajukan veteran militer Aung Thurein sebagai utusan sementara Myanmar untuk PBB. Sementara Kyaw Moe Tun telah meminta untuk memperbarui posisinya dia PBB, meskipun menjadi target komplotan untuk membunuh atau melukai dia atas penentangannya terhadap kudeta Februari.

Klaim yang bersaing juga telah dibuat di Afghanistan. Kondisi ini muncul setelah Taliban merebut kekuasaan bulan lalu. Duta besar untuk pemerintah yang digulingkan akan memberikan pidatonya pada Senin.

Dujarric mengatakan bahwa untuk saat ini, perwakilan Afghanistan yang tercantum dalam daftar adalah Tuan Ghulam M. Isaczai. Isaczai adalah Duta Besar Afghanistan saat in  yang mewakili pemerintah Afghanistan yang digulingkan oleh Taliban.

Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi sebelumnya meminta untuk berpidato pada pertemuan para pemimpin dunia itu. Dia menominasikan juru bicara Taliban yang berbasis di Doha, Suhail Shaheen, sebagai perwakilan Afghanistan di PBB. 

Masalah akreditasi PBB ditangani oleh komite sembilan anggota, yang anggotanya. Biasanya pertemuan itu diadakan pada Oktober atau November. Sampai keputusan dibuat oleh komite kredensial di Afghanistan dan Myanmar, Isaczai dan Kyaw Moe Tun akan tetap berada di jabatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement