REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, DKI terus berupaya untuk mengendalikan Covid-19. Bahkan, dalam 24 jam terakhir, lanjut dia, kasus aktif Covid-19 di DKI berhasil turun ke angka 1,972 kasus.
Jumlah di bawah dua ribu kasus tersebut, kata Anies, menjadi yang terendah sejak 14 April 2020. "Di balik landainya kasus Covid-19 di DKI, ada peran ribuan hingga jutaan orang, termasuk Anda yang membaca pesan ini," ujar Anies dalam akun resmi Instagramnya, Ahad (26/9).
Anies melanjutkan, dengan capaian tersebut, pihak Pemprov DKI menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya. Utamanya, pada warga DKI yang menerapkan protokol kesehatan lengkap dan telah divaksinasi sepenuhnya.
"Mari teman-teman ikut menjaga Jakarta. Jangan abai karena kasus sudah landai, mari hadapi bersama sampai pandemi ini usai," ajak Anies.
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengatakan, kondisi pandemi di DKI Jakarta hingga kini semakin terkendali. Hal itu terbukti dengan kasus aktif Covid-19 dalam 24 jam terakhir yang berjumlah 1.972 orang.
Lebih jauh, khusus positivity rate DKI dalam 24 jam terakhir, juga diklaim turun. Jumlah tersebut kini hanya berkisar 0,76 persen. "Dengan jumlah testing jauh melebihi dari standar WHO, sekitar 11,5 kalinya," demikian pernyataan di akun resmi BPBD DKI, Ahad.
Bahkan, lanjut BPBD DKI, angka pemakaman dengan protokol ketat Covid-19 hingga Jumat lalu, juga menunjukkan rekor terendah, sekitar tiga pemakaman.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria, menyoroti level PPKM DKI Jakarta yang belum turun karena vaksinasi wilayah aglomerasi Bodetabek yang belum memadai. Namun demikian, pihaknya mengaku tak berkeberatan menyoal hal tersebut.
Riza mengatakan, belum turunnya level PPKM DKI meski kasus positif berkurang drastis dan vaksinasi melebihi target, memang capaian yang baik. Tetapi, aturan wilayah aglomerasi tadi, lanjut dia, memang harus dipahami lebih jauh. "Karena kami harus memahami Jakarta kan tidak berdiri sendiri," jelasnya.
Menurut Riza, kota-kota penyangga di sekitar Jakarta memiliki pengaruh dan interaksi kuat dengan DKI sendiri. Sehingga, pihaknya mendorong agar semua wilayah bisa membaik sesuai aturan pemerintah pusat. "Semuanya harus sama-sama baik sehingga baru diturunkan levelnya," tegas dia.