Senin 27 Sep 2021 11:17 WIB

Sengketa Air Picu Bencana Kekeringan di Sungai Eufrat

Turki dituduh menutup keran air bagi Suriah demi kepentingan politik.

Red: Dwi Murdaningsih
Sungai Eufrat mengering
Foto:

Penyebabnya berkaitan dengan politik?

Di Suriah, sungai Eufrat mengalir melalui wilayah Kurdi, yang acap bersitegang dengan Turki lantaran geliat terorisme Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang ingin merdeka. Sejak belum lama ini, Ankara dituduh mempersenjatai air, ketika volume yang mengalir melalui dam-dam di Suriah berkurang drastis

Juni silam, pemerintah di Damaskus kembali mendesak Turki agar menambah aliran air Eufrat. Namun tuduhan itu dibantah seorang diplomat Turki kepada AFP. Menurutnya Ankara "tidak pernah memerintahkan pengurangan jumlah aliran air untuk alasan politik atau hal lain.”

"Wilayah kami mengalami salah satu musim kering paling parah karena perubahan iklim. Dan curah hujan di selatan turki berada di level terendah dalam 30 tahun terakhir,” imbuhnya.

Namun menurut analis keamanan, Nicholas Heras, Turki acap "menggunakan pembangkit Alouk,” untuk "mempersenjatai air.” Pada 2019 silam PBB melaporkan, suplai air dari bendungan tersebut mengalami 24 gangguan sejak 2019, dan berdampak terhadap 460.000 penduduk.

Bagi analis Suriah, Fabrice Balanche, perubahan iklim dan kekeringan digunakan oleh Ankara untuk mewujudkan sasaran jangka panjangnya, yakni "mencekik timur laut Suriah secara ekonomi.”

"Di masa-masa kering, Turki mementingkan diri sendiri dan membiarkan wilayah Kurdi kekurangan air, meski mereka paham konsekuensinya.”

Baca juga : Kekerasan dan Islamofobia di Indonesia Penyakit Turunan!

 

sumber: https://www.dw.com/id/ketika-sengketa-air-picu-bencana-kekeringan-di-sungai-eufrat/a-59292572

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement