REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang pandemi Covid yang berlangsung sejak Maret 2020 hingga saat ini, tidak hanya lansia dan orang dewasa yang menjadi korban, melainkan juga anak-anak. Berdasarkan studi retrospektif dari data berdasarkan laporan kasus Covid-19 pada anak yang dirawat oleh dokter anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) selama Maret-Desember 2020, tercatat 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid-19.
"Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tatalaksana yang cepat dan tepat," ujar kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Aman B Pulungan dalam keterangan tertulis, Senin (27/9) .
Laporan riset IDAI menunjukkan, ada tujuh daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak. Urutan dari yang terbanyak yaitu Jawa Tengah (25), DKI Jakarta (24), Jawa Barat (22), Sumatera Selatan (18), Jawa Timur (11), Sumatera Utara (11), dan Sulawesi Selatan (11). Untuk rentang usia, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun sebanyak 26 persen, diikuti 1-5 tahun 23 persen, 29 hari- kurang dari 12bulan 23 persen, 0-28 hari 15 persen dan 6- kurang dari 10 tahun 13 persen.
Hasil riset juga menunjukkan, terdapat 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak yakni Jawa Barat (10.903), Riau (3.580), Jawa Tengah (3.108), Sumatera Barat (2.600), Kalimantan Timur (2.033). Kemudian, Jawa Timur (1.884), Bali (1.524), Sumatera Utara (1.448), DIY (1.275), dan Papua (1.220).
Sekertaris Umum Pengurus Pusat IDAI, Hikari Ambara Sjakri mengatakan, berdasarkan laporan tersebut, diperoleh case fatality rate (CFR) Covid-19 pada anak di Indonesia: 522 kematian dari 35.506 kasus Suspek (CFR 1.4 persen), dan 177 kematian dari 37.706 kasus terkonfirmasi (CFR 0.46 persen). Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab kematian anak akibat Covid terbanyak dikarenakan faktor Gagal Napas, Sepsis / Syok Sepsis, serta penyakit bawaan (komorbid).
Komorbid terbanyak pada anak Covid-19 uang meninggal adalah malnutrisi dan keganasan, disusul penyakit jantung bawaan, kelainan genetik, Tuberkulosis (TBC), penyakit ginjal kronik, celebral palsy, dan autoimun. Sementara, 62 anak meninggal tanpa komorbid.
In Picture: Persiapan Tatap Muka Terbatas SD Negeri di Depok