Selasa 28 Sep 2021 05:57 WIB

Cerita Sukses UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

Selama pandemi, banyak pelanggan baru berdatangan dikarenakan mereka takut ke mal.

Salah satu UMKM di Jakarta, Optik Kemuning.
Foto: Dok. Ist
Salah satu UMKM di Jakarta, Optik Kemuning.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbas pandemi Covid-19 terhadap kemerosotan ekonomi salah satunya dirasakan oleh sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Banyak pelaku UMKM yang harus mengalami penurunan pendapatan secara drastis atau bahkan gulung tikar dalam 1,5 tahun belakangan.

Akan tetapi, beberapa usaha khususnya UMKM sukses bertahan bahkan tumbuh dikala Pandemi Covid-19, salah satunya usaha milik Fitri Astuti. Pengusaha kacamata yang memiliki Optik di daerah Condet, Jakarta ini, merupakan salah satu UMKM mitra binaan dari Askrindo yang terbilang cemerlang. 

Pada awalnya, sebelum membuka optiknya sendiri seperti sekarang ini, ia bercerita bahwa dahulu sempat bekerja di Optik di kota Malang, Jawa Timur. Ia lalu ‘hijrah’ ke Jakarta tahun 2009, kemudian membuka usaha Optiknya sendiri yang ia beri nama “Optik Kemuning”. 

Pemberian nama “Kemuning” sendiri merupakan upaya untuk mengingatkan dirinya pada wejangan sang Ayah dan kecintaannya pada bunga Kemuning. "Awal mendirikan bisnis ini saya harus menjual door to door dulu seperti masuk ke arisan, pengajian lalu menawarkan periksa mata gratis ke sekolah sekolah dan juga memberikan kredit kacamata kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar Fitri berkisah, Senin (27/9).

Setelah mengalami perkembangan bisnis, Fitri mulai memperluas usaha Optik Kemuningnya dengan mengikuti Program Kemitraan Askrindo menjadi Mitra Binaan ditahun 2015 dengan kredit sebesar Rp 10 juta. Pesatnya perkembangan bisnis Optik Kemuning ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan omzet dan performa pinjaman kredit yang baik. 

Pada tahun 2020, kredit Fitri sebesar Rp 75 juta telah lunas dengan performa lancar. L Di tengah kondisi perekonomian yang menurun dikala pandemi Covid-19, Optik Kemuning malah sebaliknya, dirinya bahkan mendapatkan 'berkah' dengan mengalami peningkatan omzet hingga 80% di kala pandemi. Menurut Fitri, selama pandemi, banyak pelanggan baru yang berdatangan dikarenakan mereka takut ke mal. "Banyak pelanggan yang datang itu karena mereka takut datang ke mal karena ber-ac, dan selama pandemi juga banyak mal-mal yang harus tutup sementara itu membuat orang berdatangan ke optik kami," ujar Fitri.

Di tengah peningkatan omzet di kala pandemi dan melihat peluang-peluang bisnis di daerah Condet, Fitri langsung melebarkan sayapnya dengan membuka cabang kedua bersama suaminya. 

"Tahun ini saya ajukan kembali dan mendapatkan pinjaman kredit sebesar Rp 120 juta. Langsung saya dan suami survei tempat setelah modal turun langsung mendirikan cabang kedua, dan alhamdulillah-nya cabang tersebut langsung berjalan karena berada di lingkungan padat penduduk, dan saya pun menambah tiga karyawan baru dari yang awal hanya saya beserta suami saya berdua lalu menambah dua karyawan dan saat ini sudah memiliki lima karyawan," ujarnya.

Melihat performa bisnis dan pengembalian yang baik di tahun tahun sebelumnya, Askrindo yang merupakan BUMN anggota Holding Perasuransian dan Penjaminan Indonesia Financial Group atau IFG melalui program kemitraannya pun tak segan membantu usaha Optik Kemuning milik Fitri ini.

Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo, Kun Wahyu Wardana menjelaskan, dengan semakin meningkatnya sektor dunia usaha, termasuk BUMN, makan tuntutan agar Askrindo berperan aktif lebih besar dalam meningkatkan iklim usaha yang lebih kondusif, meningkatkan taraf hidup rakyat kecil, serta mampu menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini tentunya akan terlihat nyata apabila program yang dilakukan Askrindo menyentuh para pelaku UMKM, sektor yang banyak menyerap tenaga kerja.

"Melalui Program Kemitraan, dana bergulir yang diambil dari Laba Perusahaan diharapkan mampu mewujudkan tiga pilar utama pembangunan (triple tracks) yang telah dicanangkan pemerintah dan merupakan janji kepada masyarakat, yaitu, pengurangan jumlah pengangguran, pengurangan jumlah penduduk miskin dan peningkatan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan meningkatkan prospek bisnis para mitra binaan Askrindo maka akan mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan serta pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha, pemberdayaan masyarakat, dan tambahan pendapatan. 

“Melalui Program Kemitraan Askrindo, diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi para UMKM dan juga memberikan akses pembiayaan perbankan sehingga skala usaha mereka menjadi lebih besar,” kata Kun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement