Selasa 28 Sep 2021 18:11 WIB

Capaian Vaksinasi Covid-19 di Cirebon Masih Rendah

Dari total target 1,7 juta vaksinasi, baru terealisasi sekitar 21,13 persen.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menilai pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kabupaten Cirebon efektif menurunkan laju kasus Covid-19.
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Cirebon)
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menilai pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kabupaten Cirebon efektif menurunkan laju kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon saat ini masih jauh dari target. Kegiatan serbuan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan sejumlah instansi dinilai mampu menggenjot capaian vaksinasi di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan Bupati Cirebon Imron Rosyadi, saat mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, meninjau kegiatan vaksinasi di Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Selasa (28/9). "Dari total target 1,7 juta vaksinasi, baru terealisasi sekitar 21,13 persen," kata Imron.

Imron pun menyampaikan terima kasihnya atas program vaksinasi massal yang diberikan untuk santri dan masyarakat Kabupaten Cirebon. Dengan banyaknya kegiatan vaksinasi massal, diharapkan Kabupaten Cirebon bisa menyelesaikan target vaksinasi Covid-19 pada akhir tahun ini.

"Adanya vaksinasi yang dilaksanakan oleh TNI ini sangat membantu kami," ucap Imron.

Vaksinasi massal Covid-19 yang digelar oleh TNI AL itu dilaksanakan di dua pesantren besar di Kabupaten Cirebon, yakni Pondok Pesantren Khas Kempek dan Pondok Buntet Pesantren. Ada sekitar 6.000 santri yang menjadi target vaksinasi di dua pesantren tersebut, masing-masing di Pondok Pesantren Khas Kempek sebanyak 3.000 orang dan di Pondok Pesantren Buntet 3.000 orang.

Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, KH Mustofa Aqil Siraj, mengucapkan terima kasih atas kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut di pesantren yang dipimpinnya. Dengan vaksinasi tersebut, maka proses belajar mengajar di pesantrennya diharapkan bisa lebih aman.

Mustofa menyebutkan, ada sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah yang menimba ilmu di Pesantren KHAS Kempek. Tak hanya ilmu keagamaan, para santri juga diajarkan tentang nasionalisme. "Di sini diajarkan juga tentang ilmu kebangsaan," tandas Mustofa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement