REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku tak memiliki niat “bermusuhan” terhadap Korea Utara (Korut). Washington mengatakan, ia tetap terbuka untuk berdialog dan bernegosiasi dengan Pyongyang.
“AS tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korut. Kebijakan kami menyerukan pendekatan praktis dan terkalibrasi yang mengupayakan diplomasi serius serta berkelanjutan dengan Korut guna membuat kemajuan nyata yang meningkatkan keamanan AS, sekutu kami, dan pasukan kami yang dikerahkan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (29/9).
Dia mengungkapkan, AS siap bertemu dengan Korut tanpa prasyarat. “Kami berharap Korut akan menanggapi secara positif penjangkauan kami,” ucapnya seraya menambahkan bahwa Washington mendukung kerja sama antar-Korea guna membantu stabilitas di Semenanjung Korea.
Pada Selasa (28/9) lalu, Korut melakukan uji coba perdana rudal hipersonik bernama Hwasong-8. Rudal tersebut dilaporkan terbang dengan kecepatan sekitar Mach 3. Namun militer Korut menolak mengonfirmasi rinciannya, termasuk jangkauan terbang serta ketinggiannya.
Rudal hipersonik biasanya terbang dengan kecepatan setidak Mach 5 atau 6.125 kilometer per jam. Ia mampu menyerang target dari jarak lebih jauh dalam waktu lebih singkat. AS telah mengecam keras uji coba rudal Hwasong-8.
“AS mengutuk peluncuran rudal Korut. Peluncuran ini melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman bagi tetangga Korut dan komunitas internasional,” kata Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam sebuah pernyataan.
AS mengatakan ia tetap berkomitmen pada pendekatan diplomatik untuk menyelesaikan masalah pengembangan rudal Korut. “Kami meminta mereka untuk terlibat dalam dialog,” ujar Deplu AS.