REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Marinir Amerika Serikat (AS) menghina Taliban dan ISIS melalui coretan yang dibuat di dinding bangunan. The Washington Post melaporkan, sebelum meninggalkan bandara Kabul, komandan Marinir AS meminta anggotanya untuk menghapus coretan tersebut dan membersihkan sampah yang berserakan.
Seperti dilansir Sputnik News, Kamis (30/9), beberapa foto coretan hinaan tersebut diunggah di media sosial. Salah satunya yaitu seorang prajurit yang berdiri di depan sebuah tembok di Bandara Hamid Karzai dengan tulisan "F*сk ISIS + Taliban". Foto lainnya menunjukkan 12 pria membawa senjata api berdiri di depan barikade beton, sambil membawa selembar karton yang dituliskan dengan kata-kata "F**k ISIS, AFG 2021".
Beberapa foto lainnya yang beredar di jejaring sosial, menggambarkan tentara AS dan sekutu Afghanistan mengangkat papan karton bertuliskan "F*сk the Taliban". Seorang Marinir yang ditempatkan di Bandara Internasional Hamid Karzai mengatakan, coretan hinaan yang ditulis di dinding telah dihapus atas perintah komandan.
Menurut laporan Washington Post, juru bicara Marinir AS, Jack Coppola, mengatakan, pembersihan itu dilakukan untuk menghindari penundaan penerbangan di bandara. Namun, dia tidak menjeladkan alasan penghapusan coretan hinaan itu. Pasukan marinir diberi izin untuk menghancurkan aset, termasuk helikopter dan truk lapis baja agar tidak digunakan oleh Taliban.
Surat kabar The Washingtom Post menyatakan bahwa, sebagian besar Marinir menggambarkan coretan hinaan terhadap Taliban sebagai bentuk luapan emosi, terutama setelah bom bunuh diri di salah satu pintu masuk bandara, Abbey Gate pada 26 Agustus. Serangan yang diklaim oleh ISIS itu menewaskan lebih dari 180 orang, termasuk 13 anggota militer AS.
Pasukan marinir telah menyaksikan kebrutalan warga Afghanistan yang berusaha keluar dari negara mereka melalui Abbey Gate di bandara. Pasukan marinir ditugaskan untuk mencegah serangan, serta melindungi warga Afghanistan dan Amerika di bandara.
Ketika itu, para pejuang Taliban tidak beroperasi di wilayah bandara, sehingga warga Afghanistan yang ingin melarikan diri memenuhi Abbey Gate.