Senin 04 Oct 2021 17:25 WIB

14 Oktober, Pemerintah Kembali Buka Bandara Ngurah Rai 

Setiap penumpang kedatangan internasional yang tiba harus miliki bukti booking hotet.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Pesawat komersial bersiap untuk lepas landas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pesawat komersial bersiap untuk lepas landas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah akan kembali membuka Bandara Ngurah Rai Bali untuk penerbangan internasional mulai 14 Oktober 2021. Namun, pembukaan Bandara Ngurah Rai Bali ini harus memenuhi ketentuan dan persyaratan karantina, tes, dan kesiapan satuan tugas.

“Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021 selama memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, test, dan kesiapan satgas,” kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers terkait PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (4/10).

Luhut mengatakan, setiap penumpang kedatangan internasional yang tiba harus memiliki bukti booking hotel untuk karantina selama minimal 8 hari dengan biaya sendiri. Bandara Ngurah Rai ini akan membuka penerbangan dari sejumlah negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, dan juga New Zealand.

“Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri,” ucapnya.

Pembukaan Bandara Ngurah Rai ini seiring dengan perbaikan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia selama dua pekan terakhir. Meskipun penurunan kasus terus terjadi, namun Luhut mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya.

“Berbagai capaian dari pengendalian pandemi tersebut tentu harus kita syukuri. Namun Wakil Presiden dalam ratas tadi mengingatkan agar kita tetap waspada dan hati-hati. Risiko peningkatan kasus masih tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu,” ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement