REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pesantren Mualaf Indonesia (PMI) Dompet Dhuafa menerima Anugerah LDK Award 2021 dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Pada Sabtu (2/10), Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal MUI Pusat, Dr KH Amirsyah Tambunan, MA, kepada Koordinator Respon PMI Dompet Dhuafa, M Aris Alwi, dalam sebuah acara “Diklat Nasional Kristologi Ke-6’ di Bekasi, Jawa Barat.
Penghargaan pertama kali itu, menurut Sekjen MUI, diberikan kepada individu dan lembaga yang sungguh-sungguh juga berkelanjutan dalam menangani mualaf di Indonesia seperti Dompet Dhuafa. “Mulai dari pembinaan, advokasi kehidupan para mualaf, kesehatan, termasuk penerapan layanan konsultasi mualaf,” sebut Dr KH Amirsyah Tambunan, MA.
Ahmad Pranggono selaku Senior Officer Layanan Dakwah Dompet Dhuafa, mengatakan, bahwa PMI Dompet Dhuafa sendiri merupakan program yang direncanakan matang dan mulai diintensifkan membina mualaf sejak tahun 2017.
"Pendekatan yang kami gunakan berkiblat pondok pesantren. Ada kurikulum, ada pendampingan, dan ada capaian-capaian terencana lainnya”.
Pada sisi lain, Fajar SN selaku Pelaksana Nasional PMI Dompet Dhuafa, mengabarkan, PMI baru saja fokus berprogram melayani mualaf di Jakarta-Banten-Jawa Barat. Di luar itu baru bisa melayani mualaf di Alor (NTT), Manado (Sulut), dan Pekan Baru (Riau).
"Dompet Dhuafa mengajak semua pihak untuk terus peduli dan berbagi melayani mualaf. Zakat, infak, sedekah, dan wakaf, terbukti bisa menguatkan keimanan dan keislaman mualaf yang dibina,” pungkas Fajar.
Di hadapan 150-an peserta diklat se-Indonesia, Sekjen MUI turut memberi apresiasi tinggi kepada lembaga kemualafan yang terus intensif terhadap penanganan mualaf. Peserta diklat menyambut suka-cita atas apresiasi itu.