REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mencatat angka kejahatan jalanan meningkat saat kasus penyebaran Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya mengalami penurunan. Namun, Polda Metro Jaya belum memberikan penjelasan lebih detail mengenai persentase kenaikan angka kejahatan tersebut.
"Kalau kita bandingkan tahun lalu dengan bulan sama, September kemarin saja, contoh curat (pencurian dengan pemberatan), curas (pencurian dengan kekerasan) dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor) mengalami penurunan tapi setelah Covid-19 landai memang ada peningkatan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Selasa (5/10).
Akibat indikasi tingkat kejahatan yang meningkat, Yusri mengatakan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memerintahkan seluruh jajaran membentuk tim khusus antikejahatan jalanan. Tim khusus itu akan berpatroli di sekitar lokasi dan jam rawan untuk mencegah dan mengungkap tindak kejahatan yang kian meresahkan masyarakat tersebut.
"Kita lakukan preventif strike, kita patroli di tempat-tempat tersebut, contoh begal kemarin di Kabupaten Bekasi, Tangerang Selatan. Tim-tim ini bergerak, patroli, kehadiran polisi untuk buat tenang masyarakat," ujar Yusri.
Yusri mengatakan, pihak Polda Metro Jaya bersama jajaran polres juga telah beberapa kali mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor berdasarkan puluhan laporan kehilangan kendaraan bermotor. "Contoh curanmor kejadian tinggi, tiap pengungkapan melibatkan beberapa puluh laporan polisi sampai terungkap seratus lebih curanmor yang dilakukan," tutur Yusri.
Salah satu pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor terbaru oleh Polda Metro Jaya, yakni penangkapan 36 pelaku pencurian dan perampokan sepeda motor bersenjata api yang telah beraksi ratusan kali sejak 2017. Pihak Polda Metro Jaya juga telah memulangkan sejumlah sepeda motor hasil rampasan sindikat ini kepada pemiliknya yang sah.