REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- AstraZeneca meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk pengobatan barunya. Produsen obat Inggris itu telah menguji obat terapi guna mencegah Covid-19.
Perusahaan telah memasukkan data dari uji coba tahap akhir lebih dari 5.000 peserta. Hasil dari uji coba menunjukkan obat itu mengurangi risiko gejala Covid-19 sebesar 77 persen.
"Perawatan tersebut disebut terapi antibodi yang disebut AZD7442, dapat membantu melindungi orang yang mungkin tidak memiliki respons imun yang cukup kuat terhadap vaksin Covid-19," kata AstraZeneca seperti dikutip laman Channel News Asia, Selasa (5/10).
Vaksin Covid-19 mengandalkan sistem kekebalan aktif untuk mengembangkan gudang antibodi yang ditargetkan dan sel penangkal infeksi. Sedangkan AZD7442 mengandung antibodi buatan laboratorium yang dirancang untuk bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan untuk menahan virus jika terjadi infeksi.
Otorisasi AS untuk AZD7442 bisa menjadi kemenangan besar bagi AstraZeneca. Sebab vaksin Covid-19 AstraZeneca yang digunakan secara luas belum disetujui di Amerika Serikat. "Pembicaraan mengenai perjanjian pasokan untuk AZD7442 sedang berlangsung dengan Amerika Serikat dan pemerintah lainnya," kata AstraZeneca.