Selasa 05 Oct 2021 21:58 WIB

Sejak Dibuka, tak Ada Klaster Wisata Covid-19 di Garut

Satgas Covid-19 Garut melakukan pemeriksaan tes usap secara acak kepada pengunjung.

Sejak wisata di Garut dibuka, tidak ada klaster Covid-19 ditemukan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Sejak wisata di Garut dibuka, tidak ada klaster Covid-19 ditemukan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut menyampaikan sejak objek wisata dibuka pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 tidak ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari kalangan pengunjung maupun pengelola wisata.

"Saat pembukaan PPKM Level 2 kami melakukan tracing swab antigen, itu semua hasilnya negatif, secara acak," kata Kepala Disparbud Kabupaten Garut, Budi Gan Gan di Garut, Selasa (5/10).

Dia mengatakan Disparbud Garut bersama tim Satgas Penanganan Covid-19 Garut melakukan pemeriksaan tes usap secara acak kepada pengunjung di sejumlah tempat wisata di Garut untuk mendeteksi penularan Covid-19. Salah satu contohnya, kata dia, sejumlah wisatawan yang datang di objek wisata Cangkuang diminta secara acak untuk menjalani tes usap, dan hasilnya semua negatif dari penularan Covid-19.

"Pengunjung yang datang langsung di-swab," kata dia.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Garut, Nurdin Yana, menyatakan sejak objek wisata dibuka tidak ada kasus laporan wisatawan terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menyampaikan kasus penularan wabah Covid-19 di Garut cukup rendah, begitu juga keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit yang sedikit sejak diberlakukan PPKM level 2.

"Kalau dari keterpaparan tidak ada pengaruh dari kunjungan wisatawan," kata Nurdin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement