REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut menyampaikan sejak objek wisata dibuka pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 tidak ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari kalangan pengunjung maupun pengelola wisata.
"Saat pembukaan PPKM Level 2 kami melakukan tracing swab antigen, itu semua hasilnya negatif, secara acak," kata Kepala Disparbud Kabupaten Garut, Budi Gan Gan di Garut, Selasa (5/10).
Dia mengatakan Disparbud Garut bersama tim Satgas Penanganan Covid-19 Garut melakukan pemeriksaan tes usap secara acak kepada pengunjung di sejumlah tempat wisata di Garut untuk mendeteksi penularan Covid-19. Salah satu contohnya, kata dia, sejumlah wisatawan yang datang di objek wisata Cangkuang diminta secara acak untuk menjalani tes usap, dan hasilnya semua negatif dari penularan Covid-19.
"Pengunjung yang datang langsung di-swab," kata dia.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Garut, Nurdin Yana, menyatakan sejak objek wisata dibuka tidak ada kasus laporan wisatawan terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menyampaikan kasus penularan wabah Covid-19 di Garut cukup rendah, begitu juga keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit yang sedikit sejak diberlakukan PPKM level 2.
"Kalau dari keterpaparan tidak ada pengaruh dari kunjungan wisatawan," kata Nurdin.