Jumat 07 Jun 2024 10:20 WIB

Orang Tua Didorong Lakukan Diagnosis Asma Sejak Dini

Penderita asma di Indonesia mencapai 877.531 orang.

Red: Joko Sadewo
AstraZeneca-Primaku menggelar talkshow bertema: Kenali Prediksi Asma pada Balita.
Foto: istimewa/doc humas
AstraZeneca-Primaku menggelar talkshow bertema: Kenali Prediksi Asma pada Balita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia 2024 AstraZeneca Indonesia bermitra dengan PrimaKu, melakukan edukasi kesehatan paru-paru. Hal yang menjadi perhatian khusus adalah deteksi dini asma anak usia prasekolah.

Dalam kegiatan bertema ‘Asthma Education Empowers’, AstraZeneca-Primaku mengedukasi orang tua untuk mengenai gejala dan penanganan asma pada anak dan manfaat mengetahui risiko asma sejak dini. Harapannya, orang tua memahami kapan harus mencari bantuan medis untuk anak-anaknya.

"Kesejahteraan anak menjadi fokus kami dalam menangani asma. Kami berkomitmen memastikan pengelolaan dan pengobatan asma yang efektif, sehingga anak-anak dapat menjalani kehidupan berkualitas semaksimal mungkin. Ini termasuk dengan megedukasi orang tua agar dapat membuat keputusan terbaik bagi kesehatan anak mereka,” kata Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, dalam siaran persnya, Jumat (7/6/2024).

Salah satunya memperkenalkan situs www.nafaslega.id yakni orang tua dapat dengan mudah mencari berbagai informasi mengenai gejala dan penanganan asma pada anak dan manfaat mengetahui risiko asma sejak dini.