Kamis 07 Oct 2021 15:53 WIB

Pembangunan Rusun Eks Bukit Duri Berkonsep Kota Air

Kawasan perkampungan bagi 75 KK itu merupakan bentuk kepedulian Pemprov DKI.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, baru saja memastikan Kampung Susun Produktif Tumbuh di Jatinegara, Jakarta Timur, diserahkan pada warga eks penggusuran Bukit Duri. Menurut dia, konsep dari bangunan tersebut nantinya akan ramah lingkungan.

"Anda bisa lihat gambarnya itu bagaimana rancangan ini bisa memungkinkan ramah lingkungan, bisa mengelola air dengan baik. Dan mengelola SDA dengan ramah," kata Anies di lokasi, Kamis (7/10). 

Menurut Anies, rencana pembangunan kawasan perkampungan bagi 75 kepala keluarga itu, merupakan bentuk kepedulian Pemprov DKI. Dia mengatakan, kepemilikan tempat tinggal bagi warga DKI seharusnya menjadi kesadaran semua pihak di DKI.

Terlebih, ketika semua warga DKI, disebut Anies, perlu mendapatkan keadilan dan kesempatan untuk memiliki tempat tinggal. "Jadi, kita ingin babak baru bagi warga Bukit Duri setelah mereka ada lima tahun dalam hidupnya tinggal sementara setelah penggusuran," ujar dia.

Dibangun di atas lahan 4.000 meter persegi, bangunan itu mencakup 75 unit hunian. Selain dari empat lainnya untuk kegiatan usaha. Berdasarkan informasi, gedung tersebut direncanakan terdiri dari lima lantai.

"Kita bersyukur karena bangunan yang sedang dibangun ini merupakan satu konsep perkampungan yang secara rancangan bisa memfasilitasi interaksi masyarakat," kata Anies.

Anies menambahkan, dengan adanya kehidupan masyarakat yang dekat seperti saat mereka di Bukit Duri, diharapkan kehidupan tetap rukun. Walaupun, diakuinya, kini berbeda karena berbentuk rumah susun.

"Jangan sampai menghasilkan komunitas yang tidak peduli satu sama lain, tidak kenal satu sama lain, tapi satu konsep bangunan yang memungkinkan kampung yang dekat satu sama lain, tapi rukun," tutur dia. 

Dengan adanya pembangunan tersebut, Anies juga berharap, agar warga di sana nantinya bisa produktif. Hal itu, karena berdasarkan rancangan gedung yang memungkinkan warga bekerja dari rumah.

"Ini pengalaman dari pandemi. Rumah-rumah kita, rumah susun hampir semua, tidak dirancang tidak produktif, tapi istirahat," kata dia. 

Terpisah, arsitek dari proyek tersebut, Yusin, menambahkan, Jakarta pada dasarnya adalah kota berbasis air dan rawa dan terbukti dari peta DKI kurun 1.800-1.900-an.

"Kesalahannya Jakarta waktu itu dibangun VOC dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia menjadi kota dataran," kata Yusin.

Menurut dia, saat itu semua air termasuk sungai, malah dikeringkan. Padahal, badan sungai yang seharusnya menjadi dataran penghalau banjir, malah menjadi jalan.

"Di situlah mulainya Jakarta bermasalah dengan banjir. Bahkan ketika itu, waktu VOC masih membiru di Jakarta, Jakarta sudah kebanjiran," tutur dia. 

Dengan adanya alasan itu, pihaknya akan mengadaptasi bangunan rusun menjadi bangunan yang tahan air. Menurutnya, konsep itu akan dibuat dengan bangunan panggung, termasuk jalan lingkungan di dalamnya.

"Jadi prinsipnya kami akan mengembalikan kota Jakarta menuju kota air, tetapi bukan permanen air, pada saat musim hujan dia bisa menjadi air pada musim kering dia bisa menjadi kebun," ungkap Yusin.

Yusin mengklaim, pembangunan tersebut akan menjadi dasar supaya warga setempat tidak terganggu kebutuhan air. Bahkan, pengelolaan air hujan disebut Yusin juga akan dimaksimalkan sesuai dengan keadaan.

Kata dia, mengapa ada diksi tumbuh dalam Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung ini, dikarenakan semangat di dalamnya. Menurut dia, warga yang akan tinggal di sana, akan menempati waktu yang lama, sehingga anak-anak saat ini, nantinya, bisa terakomodir juga di bangunan tersebut.

"Kita dimungkinkan membuat ruang tumbuh sehingga bangunan ini dalam jangka panjang akan menjadi fleksibel dan dimanfaatkan secara lebih efektif," ungkap dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement