REPUBLIKA.CO.ID,MIMIKA -- Atlet atletik Emilia Nova membatasi aktivitas luar ruangan pada waktu malam hari untuk mencegah terjangkit malaria selama mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
Papua masih menjadi daerah endemik penyakit malaria, terutama di Mimika yang menjadi lokasi pertandingan cabang olahraga atletik PON Papua. "Di sini kan bertanding dalam kondisi COVID-19 jadi agak 'worry' sama itu, terus ditambah malaria," kata Emil, sapaan akrabnya, di Mimika, Papua, Jumat (9/10).
Namun, peraih medali emas nomor 100 meter gawang putri itu telah menyiapkan upaya mencegah malaria, terutama tidak keluar rumah mulai pukul 18.00 WIT. Nyamuk Anopheles penular malaria beraktivitas pada malam hari, mulai pukul 18.00-06.00 WIT. "(Antisipasi) malaria, ya, enggak keluar dari jam 6 sore (18.00 WIT), enggak ke luar-luar rumah, gitu, terus paling pakai lotion (antinyamuk)," kata dia.
Kalaupun terpaksa perlu keluar malam hari yang tidak bisa ditunda, Emil selalu mengenakan baju lengan panjang.Sedangkan mencegah tertular COVID-19, atlet kelahiran Jakarta 20 Agustus 1995 itu terus menjaga stamina dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Untuk COVID-19 sih aku yang penting minum vitamin, terus jaga jarak sama orang, terus pakai masker," kata Emil.
Emil diterjunkan dalam PON Papua mewakili DKI Jakarta pada nomor 100 meter gawang putri yang telah diamankannya dengan medali emas. Emil mencatatkan waktu 13,74 detik untuk menyisihkan rekan satu tim DKI Jakarta Ken Ayuthaya yang harus puas dengan medali perak dengan torehan waktu 13,99 detik.
Namun, masih ada satu nomor lagi yang diikuti Emil dalam PON Papua, yakni 4x100 meter estafet putri yang akan digelar 13 Oktober mendatang.
Lomba atletik PON Papua berlangsung mulai 5 hingga 14 Oktober 2021 di GOR Mimika Sport Complex dan Kompleks Freeport Kuala Kencana. 23 nomor putra dan putri dilombakan untuk memperebutkan 46 medali emas, 46 medali perak, dan 46 medali perunggu.