Ahad 10 Oct 2021 17:48 WIB

Kiai Syafrudin : Semua Nama Calon Ketum PBNU Mumpuni

PBNU akan segera menyelenggarakan Muktamar ke-34.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan segera menyelenggarakan Muktamar ke-34 akhir tahun 2021 dan memilih kepengurusan yang baru. Dari beragam nama yang muncul sebagai calon ketua umum, Katib Syuriyah NU Jatim, KH Syafrudin Syarif, menilai semuanya memenuhi syarat.

"Menurut saya, Kiai Said Aqil dan Kiai Yahya Staquf, adalah dua kader NU yang sudah mumpuni. Dari segi kehidupan, pengalaman, beliau sudah cukup mumpuni untuk duduk sebagai ketua umum PBNU," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (10/10).

Baca Juga

Namun demikian, ia tidak menampik nama lain yang muncul, seperti KH Hasan Mutawakkil dan KH Marzuki Mustamar, juga merupakan kader-kader NU yang mumpuni. Namun, perlu ada dukungan serius karena levelnya yang belum sampai pengurus besar.

Ia pun menilai, jika nantinya saat pemilihan ketua umum dilakukan melalui sistem pemungutan suara, nama-nama yang baru ini bisa saja terpilih dan menduduki kepengurusan.

"Jika dikehendaki saat pemilihan nanti berdasarkan sistem pemungutan suara atau voting, tidak menutup kemungkinan beliau-beliau menjadi kuda hitam dan menduduki posisi Ketua Umum. Hal ini pernah terjadi sebelumnya di Muktamar PBNU," lanjutnya.

Kiai Syafrudin menyebut, dinamika muktamar biasanya berlangsung cukup aktif, sehingga terkadang jelang beberapa hari hasilnya bisa berubah. Semua nama yang muncul saat ini dimungkinkan dan bisa diunggulkan saat waktunya nanti.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement