Senin 11 Oct 2021 10:59 WIB

Merkel ke PM Israel: Solusi Dua Negara tak Boleh Dikubur

PM Israel Bennett tepis Merkel dan menolak pembentukan negara Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) menghadiri pertemuan kabinet dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett (kanan) di Yerusalem, 10 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/MENAHEM KAHANA
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) menghadiri pertemuan kabinet dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett (kanan) di Yerusalem, 10 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Hal itu disampaikan saat dia melakukan kunjungan resmi terakhirnya sebagai kanselir ke Israel pada Ahad (10/10).

“Saya pikir pada titik ini, bahkan jika pada tahap ini tampaknya hampir tidak ada harapan, gagasan solusi dua negara tidak boleh diambil dari meja, tidak boleh dikubur. Warga Palestina harus dapat hidup dengan aman dalam negara,” kata Merkel dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Baca Juga

Merkel pun menyoroti tentang perkembangan proyek permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Menurutnya hal itu tak membantu proses perdamaian. Sementara itu, Bennett segera menentang penilaian Merkel.

Politisi sayap kanan itu tetap pada pendiriannya, yakni menolak pembentukan negara Palestina. “Berdasarkan pengalaman kami, arti negara Palestina berarti sangat mungkin akan ada negara teror, kira-kira tujuh menit dari rumah saya dan dari hampir semua titik di Israel,” ucap Bennett.