REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu langsung turun tangan menyikapi teror pelemparan batu yang terjadi di SMP PGRI Sindang. Namun, Plt Kepala Disdik Kabupaten Indramayu, Caridin, menyatakan, belum menerima laporan dari pihak sekolah mengenai kejadian tersebut.
Karenanya, dia mengaku, belum mengetahui secara detil kronologi aksi pelemparan batu itu. Untuk itu, Caridin langsung memerintahkan jajarannya untuk mendatangi lokasi kejadian.
"Sekarang saya tugaskan Kabid yang menangani untuk turun ke sekolah, melihat kondisi," kata Caridin, dalam pesan singkatnya, Rabu (13/10).
Caridin berharap, peristiwa pelemparan batu terhadap gedung sekolah tidak terulang. Pasalnya, peristiwa tersebut dapat mengancam keselamatan siswa dan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMP PGRI Sindang, Yuhaeriyah, menyebutkan, kasus pelemparan batu itu pertama kali diketahui pada Sabtu (9/10) pagi. Pihaknya terkejut saat mendapati kaca di ruang guru pecah akibat lemparan batu.
Aksi pelemparan batu tersebut diduga terjadi pada malam hari. Tak berhenti sampai disitu, aksi pelemparan batu kembali diketahui terjadi pada Senin (9/10) pagi.
Kali ini, ada dua ruangan kelas yang menjadi sasaran pelemparan, yakni ruang kelas 7 dan kelas 9. Akibatnya, kaca jendela di kedua ruangan itu pun menjadi pecah. "Kami tidak tahu siapa pelakunya," ucap Yuhaeriyah.