Kamis 14 Oct 2021 02:37 WIB

Tak Ada Kasus Baru Covid-19 di Cirebon

Sebulan PTM di Kota Cirebon, Tak Ada Kasus Baru Covid-19

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Tak Ada Kasus Baru Covid-19 di Cirebon. Foto:  Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Tak Ada Kasus Baru Covid-19 di Cirebon. Foto: Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON –Selama sebulan perjalanan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tidak ditemukan penambahan kasus baru di dunia pendidikan di Kota Cirebon. Kegiatan PTM terbatas di Kota Cirebon tetap mematuhi petunjuk teknis pelaksanaan protokol kesehatan (prokes). 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menjelaskan, PTM terbatas telah dilaksanakan oleh semua sekolah dari berbagai tingkatan di Kota Cirebon. Dalam pelaksanaannya, mereka menerapkan blended learning atau gabungan keunggulan pembelajaran secara tatap muka maupun virtual.

Baca Juga

‘’Secara teknis, pelaksanaan PTM terbatas di Kota Cirebon sudah mematuhi protokol kesehatan,’’ kata Agus, usai rapat koordinasi tim monev provinsi dan pembinaan UKSM tahun 2021 di Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Rabu (13/10).

Meski demikian, lanjut Agus, pihaknya akan melakukan tes sampling di beberapa sekolah. Hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana penanganan pandemi Covid-19 di Kota Cirebon.

 ‘’Kita akan evaluasi. Supaya kita yakin bahwa kondisi saat ini benar-benar aman,’’ kata Agus. 

 Agus menjelaskan, apabila dari tes sampling ditemukan penambahan kasus dibawah lima persen, maka kelas yang ditemukan kasus itu yang akan diistirahatkan selama 10-14 hari. Namun jika positivity rate-nya lebih dari lima persen, maka akan ditutup satu sekolah.

‘’Ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ tutur Agus.

 Dengan tes sampling tersebut, Agus berharap dapat merepresentasikan bahwa pandemi Covid-19  masih bisa dikendalikan dengan baik.

 ‘’Untuk anak SD, mewakili klaster rumah tangga. Kalau anak SD positivity rate-nya nol, kita yakin klaster rumah tangga aman,’’ tukas Agus.

Sedangkan tingkat SMP dan SMA, mewakili klaster masyarakat umum. Pasalnya, mobilitas anak-anak SMP dan SMA cukup dinamis.

Agus menambahkan, semua sekolah di Kota Cirebon pun sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKSM).  Dia meminta agar keberadaan UKSM itu dapat ditingkatkan kualitasnya. UKSM juga diharapkan mampu membuat prosedur tetap apabila ada kasus terkonfirmasi yang ditemukan di sekolah.

 ‘’Di masa pandemi Covid-19 ini, UKSM dapat menjadi perwakilan satgas di sekolah,’’ kata Agus.

Agus juga meminta agar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kebiasaan baru yang diterapkan di setiap sekolah. Hal tersebut harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah.

Baca juga : Kasus Mingguan Covid-19 Turun 23 Persen

Sementara itu, Kepala Sub Kesehatan Biro Kesra Pemprov Jabar, Muftiah Yulismi, menjelaskan, pihaknya telah melakukan roadshow ke berbagai daerah di Jabar untuk memotret pelaksanaan PTM terbatas.

‘’Hari ini kami sudah mendapatkan paparan dari Disdik Kota Cirebon, KCD dan Kementerian Agama,’’ terang Muftiah.

Dari paparan tersebut, mereka menyimpulkan pelaksanaan SKB 4 menteri untuk pelaksanaan PTM terbatas sudah dipahami oleh satuan pendidikan di Kota Cirebon. Bahkan, petunjuk pelaksanaanya juga telah dijalankan dengan baik.

Muftiah menjelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah melakukan uji sampling terhadap siswa yang melakukan PTM terbatas di Kota Bogor dan Kota Bandung.

‘’Alhamdulillah Kota Cirebon sudah berinisiatif melakukan uji petik itu,’’ tutur Muftiah.

Muftiah menambahkan, pada November mendatang akan digelar rapat koordinasi (rakor) UKSM tingkat Pemprov Jabar. Selanjutnya akan dipilih tiga kabupaten dan kota di Jabar yang dapat menjadi model pelaksanaan PTM terbatas dengan baik.

‘’Mudah-mudahan UKSM di Kota Cirebon bisa jadi contoh pelaksanaan PTM terbatas yang baik mewakili daerah utara,’’ tandas Muftiah. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement