REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mewajibkan murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) divaksin sebagai salah satu syarat untuk mereka bisa mengikuti pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
"Paling tidak, murid dan guru sudah tervaksin 50 persen pada masing-masing sekolah untuk memulai syarat pembelajaran tatap muka, dan kebijakan ini akan disusul dengan surat edaran ke masing-masing satuan pendidikan," kata Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, saat mengunjungi salah satu sekolah di Palu, Rabu (13/10).
Oleh karena itu, ia meminta guru menyampaikan informasi itu kepada siswa-siswi untuk diketahui dan ditindaklanjuti dalam rangka meminimalisasipenularan Covid-19 sekaligus mengejar target capaian vaksinasi secara umum di ibu kota Sulteng tersebut.
Pada pekan depan, tiga SMP akan memulai pembelajaran tatap muka secara langsung sehingga diharapkan para guru menyampaikan hal ini kepada siswa supaya mengikuti program vaksinasi. "Untuk proses vaksinasi, kami melibatkan petugas medis puskesmas terdekat, dan kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan secara gratis," ujar Hadianto.
Pada pembelajaran tatap nanti, Pemkot Palu mengatur skema teknis yakni membagi waktu belajar murid pagi dan siang masing-masing 50 persen dari jumlah siswa selama satu pekan dengan setiap hari dilakukan evaluasi perkembangan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Pekan berikutnya, dijadwalkan murid yang sebelumnya masuk pagi digeser ke siang hari, begitu pun sebaliknya, hal ini untuk mengefektifkan belajar tatap muka.
Dia mengatakan Kota Palu bisa berpeluang masuk zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 dengan catatan, setidaknya bisa mencapai angka vaksinasi 75 persen, sehingga apabila semua siswa bisa melakukan vaksinasi, target tersebut bisa dicapai. Bila angka 75 persen vaksinasi secara umum dapat dicapai dalam waktu yang singkat, Pemkot Palu boleh membuka sekolah 100 persen, dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
"Kami berharap masyarakat mendukung langka pemerintah untuk terus berupaya menekan angka penularan Covid-19 seminimalisasi mungkin," ujar Hadianto.