REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Firepower menempatkan militer Indonesia berada di peringkat teratas di Asia Tenggara dan urutan 16 dari 140 negara. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi prestasi tersebut. Menurutnya hal itu bukti bahwa Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto all out bekerja memperkuat pertahanan Indonesia.
"Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto di saat yang sama juga terus melakukan upaya modernisasi alutsista, juga berupaya memperbesar dan memperkuat TNI melalui pembentukan komponen cadangan TNI yang ditetapkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu," kata Dasco dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/10).
Apalagi belum lama ini Prabowo membawa pulang teknologi kapal perang canggih jenis fregat tipe Arrowhead dari Inggris yang dapat memperkuat Indonesia dalam menghadapi ancaman di Laut Natuna Utara. Fregat adalah jenis kapal perang ringan dengan kecepatan tinggi dan kemampuan manuver yang dilengkapi teknologi militer canggih terkini.
Tidak hanya itu Presiden Jokowi juga baru menetapkan 3.103 orang komponen cadangan TNI yang bisa dimobilisasi untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan TNI saat negara dalam keadaan darurat militer atau dalam bencana.
"Dengan adanya Komcad memungkinkan penghematan anggaran untuk perkuat pertahanan. Kekuatan TNI dapat bertambah secara personel meski tanpa menambah jumlah TNI aktif," ujar ketua harian Partai Gerindra itu.
Global Firepower merupakan laman pemeringkat militer dunia. Kekuatan militer Vietnam menempati urutan kedua terbaik di ASEAN setelah Indonesia. Kemudian, disusul dengan kekuatan militer Thailand yang berada di urutan ketiga.
Sementara itu Myanmar di posisi keempat, Singapura berada di peringkat kelima, Malaysia berada di peringat keenam. Lalu Filipina berada diperingkat ketujuh, Kamboja berada diperingkat kedelapan, dan Laos dengan skor di urutan kesembilan.
Diakses Kamis (14/10) diketahui kekuatan militer Indonesia memperoleh skor sebesar 0,2684 poin dari Global Firepower. Lebih dari 50 indikator menjadi faktor penilaian Global Firepower untuk menghitung skor power index tiap negara. (Febrianto Adi Saputro)