Kamis 14 Oct 2021 14:02 WIB

Taliban Bentuk Komisi untuk Singkirkan Anggota yang Membelot

Komisi bentukan Taliban ini terdiri atas perwakilan kementerian dan intelijen

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid memberikan konferensi pers di Kabul, Afghanistan, Selasa, 21 September 2021. Taliban telah memperluas Kabinet sementara mereka dengan menunjuk lebih banyak menteri dan wakil, tetapi gagal untuk menunjuk seorang wanita.
Foto: AP/Bernat Armangue
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid memberikan konferensi pers di Kabul, Afghanistan, Selasa, 21 September 2021. Taliban telah memperluas Kabinet sementara mereka dengan menunjuk lebih banyak menteri dan wakil, tetapi gagal untuk menunjuk seorang wanita.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Imarah Islam Afghanistan telah membentuk komisi khusus untuk mendepak pihak-pihak yang menyalahgunakan nama Taliban, tidak memperlakukan orang dengan baik, dan memiliki latar belakang yang buruk. Komisi itu diberi nama Komisi Filtrasi Pasukan.

Dilansir Khaama Press News Agency pada Kamis (14/10), komisi ini terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan Direktorat Tinggi Intelijen. Komisi tersebut secara resmi diumumkan pada Rabu (13/10).

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saeed Khostai mengatakan komisi tersebut akan berfungsi di semua provinsi di Afghanistan dan kepala intelijen provinsi akan memimpin kantor komisi provinsi. Khostai tidak merinci lebih lajut tentang pihak mana saja yang telah menyalahgunakan nama Taliban dan berbuat kekerasan.

Khostai menyebut ada beberapa orang yang menentang pemerintah dan sistem hukum Islam. Imarah Islam Afghanistan membentuk komisi setelah ada orang-orang bersenjata yang memasuki rumah warga dan berpura-pura menjadi pejuang Taliban.

Imarah Islam Afghanistan akan memulangkan para pejuang Taliban yang tidak dapat menghadapi warga Kabul dan perempuan. Para pejuang tersebut akan dipulangkan ke provinsi asal mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement