REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pembangunan Jalan Tol Akses Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang terhubung langsung dengan Jalan Tol Cipali di KM 158+700, kini sudah memasuki tahap finalisasi pekerjaan. Jalan tersebut merupakan akses pembuka konektivitas bagi wilayah Kabupaten Majalengka dan sekitarnya.
"Pembangunan akses BIJB Kertajati sudah rampung 100 persen," ujar Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali, Agung Prasetyo.
Rampungnya pengerjaan itu mulai dari konstruksi, pembangunan gerbang, kantor gerbang tol dan perambuan sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimun) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pekerajaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami berharap pengoperasian akses BIJB Kertajati ini dapat dilakukan segera setelah rampungnya ULF (Uji Laik Fungsi) dan juga SLO (Standar Layak Operasi)," ujar dia.
Agung mengungkapkan, pembangunan Jalan Tol Akses BIJB Kertajati dapat diselesaikan tepat waktu sesuai target di akhir September 2021. Hal itu seperti yang pernah disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, saat kunjungan ke lokasi di akhir Agustus lalu.
Saat itu, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa hasil pekerjaan bagus dan bisa selesai tepat waktu September 2021. Sehingga diharapkan pada November 2021 dapat beroperasi untuk mendukung konektifitas menuju BIJB Kertajati.
Agung menyatakan, dengan adanya jalan tol akses itu, maka akan dapat meningkatkan konektifitas dan pengembangan daerah Jawa Barat, khususnya wilayah Kabupaten Majalengka.
Pembangunan jalan tol itu juga merupakan salah satu dukungan ASTRA Tol Cipali terhadap pembangunan di wilayah sekitar, khususnya proyek Rebana Metropolitan. Proyek tersebut merupakan inisiasi Pemerintah Jawa Barat dalam upaya pemerataan ekonomi melalui infrastruktur.
Saat ini, Uji Laik Fungsi (ULF) sedang dalam proses pelaksanaan oleh Badan Pengatur Jalan Tol, Binamarga, Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Subdit Keselamatan, Keamanan Jalan dan Jembatan, Kementerian Perhubungan, dan Korlantas Polri, serta ASTRA Tol Cipali.
Pengerjaannya terbagi menjadi tiga tim, yakni Bidang Keselamatan dan Manajamen Lalu Lintas, Bidang Sarana Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap, serta Bidang Operasi dan Administrasi.