Senin 18 Oct 2021 07:34 WIB

Hamas Sambut Pembatalan Status Pengamat Israel di Uni Afrika

Uni Afrika batalkan status pengamat Israel di perhimpunan negara Afrika tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Israel
Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas menyambut keputusan Uni Afrika menunda keputusan terkait pemberian status pengamat pada Israel di organisasi tersebut. Menurur Hamas, langkah Uni Afrika tersebut sudah tepat.

"Keputusan Dewan Ekselutif Uni Afrika menunda keputusan akhir untuk memberikan status pengamat negara pendudukan adalah langkah ke arah yang benar," kata pemimpin Hamas Basem Naim dalam sebuah pernyataan pada Ahad (17/10), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Pada Jumat (15/10) lalu, Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra mengatakan Dewan Ekselutif Uni Afrika menunda keputusan pemberian status pengamat Israel di badan tersebut hingha KTT Uni Afrika pada Februari 2022. Pada Juli lalu, Kepala Komisi Uni Afrika Mousa Faki Mahamat memutuskan memberi status pengamat pada Israel.

Langkah tersebut segera memicu kemarahan di seluruh benua Afrika. Bulan lalu, sekelompok pengacara, peneliti, dan aktivis internasional mengajukan keluhan kepada Komisi Afrika untuk Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka menuntut status pengamat Israel di perhimpunan negara-negara Afrika dicabut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel mengintensifkan upaya untuk memulihkan hubungan dengan negara-negara Afrika. Sebagian besar negara di benua tersebut tak membuka hubungan dengan Israel. Selain karena adanya konflik militer dengan tetangganya, hal itu juga dipengaruhi pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement