REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Mantan wasit Serie A Graziano Cesari menilai gol kemenangan FC Porto atas AC Milan dalam pertandingan Liga Champions, di Stadion Dragao, Porto, Rabu (20/10) dini hari WIB seharusnya dianulir. Cesar menilai wasit mengabaikan seruan mengecek VAR dari pemain dan pelatih Milan Stefano Pioli terkait insiden tabrakan antara Medhi Taremi dengan Ismael Bennacer sebelum gol tercipta oleh Luis Diaz.
Taremi terlihat mengganggu Bennacer secara ilegal saat menyambut bola di udara. Keduanya sama-sama terjatuh. Bola kemudian direbut oleh Diaz yang tak terkawal dan dengan mudah melepaskan tembakan untuk mencetak gol.
"Ini kesalahan besar, itu tidak bisa diterima," kata Cesari, dilansir dari Football Italia.
Menurut Cesari, Bennacer dengan jelas melihat ke atas saat bola posisi turun. Taremi melirik ke arah Bennacer lalu mengadangnya. Cesari menilai Taremi tak tertarik merebut bola.
VAR seharusnya dapat membantu wasit mengambil keputusan dalam kasus tersebut. Pasalnya, keputusan tersebut akan dihitung sebagai kesalahan jelas dan nyata.
“Itu mirip dengan penalti yang diberikan kepada Liverpool hari ini melawan Atletico Madrid, di mana pemain itu lagi-lagi mengabaikan bola dan langsung menyerang lawannya. Ini dua interpretasi yang sangat berbeda dari insiden serupa," ujarnya.
Ada banyak keputusan kontroversial di pertandingan Liga Champions ketika Milan bertanding. Saat Atletico mendapatkan penalti di San Siro karena dianggap handball juga penuh kontroversi. Dalam VAR jelas terlihat pemain Atletico yang lebih dulu handball sehingga seharusnya Milan tak berhak diganjar hukuman penalti.
Kekalahan Milan semakin memperburuk mereka di klasemen grup B. Rossoneri tanpa kemenangan dari tiga pertandingan dan menduduki posisi terbawah.