REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah hingga saat ini belum menetapkan harga pembelian 30 ribu ton jagung oleh Bulog. Penetapan harga tersebut dibutuhkan agar Bulog dapat melakukan penyerapan dan penyaluran jagung pakan kepada peternak ayam petelur untuk membantu masalah tingginya harga yang terjadi saat ini.
Penetapan harga pembelian juga akan membantu dalam penetapan biaya subsidi yang nantinya akan diberikan oleh pemerintah kepada Bulog. Sebab, Bulog akan membeli harga jagung dengan tinggi sesuai kondisi pasar, sementara menjual kepada peternak seharga Rp 4.500 per kg sesuai acuan harga pemerintah.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, menuturkan, penetapan harga tersebut harus ditetapkan melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Kementerian Koordinator Perekonomian.
Penetapan harga tersebut tentunya harus disepakati lintas kementerian terkait sehingga dapat dijalankan bersama. "Peran Kemendag adalah dalam menyiapkan anggaran subsidi jagungnya melalui Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP)," kata Oke kepada Republika.co.id, Kamis (21/10).
Dikonfirmasi, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, Susiwijono, mengatakan, hingga Kamis (21/10) belum ada rakortas yang membahas penetapan harga jagung tersebut. "Tapi, sudah terjadwal minggu ini," katanya singkat.
Seperti diketahui, penugasan kepada Bulog untuk menyerap dan mendistribusikan jagung diputuskan dalam rakortas pada 22 September 2021 lalu. Pengadaan jagung oleh Bulog dilakukan dengan optimalisasi produksi dalam negeri.
Bulog akan diberikan kompensasi dan margin atas penjualan jagung di bawah harga pasar tersebut. Adapun besaran margin ditetapkan sebesar 10 persen.
Adapun untuk penyiapan pasokan jagung dan daftar peternak yang menjadi penerima bantuan, menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian.
Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Ismail Wahab, menuturkan, pihaknya bersama Bulog dan Kemendag sudah bertemu langsung dengan para petani jagung dari Grobogan, Jawa Tengah. Pasalnya, Grobogan saat ini menjadi salah satu sentra jagung yang baru memasuki masa panen raya dan siap menjual hasil panen kepada Bulog.