Sabtu 23 Oct 2021 08:00 WIB

Preferensi Bergeser, Wisata Seperti Apa yang Kini Disukai?

Pandemi mengubah preferensi wisata masyarakat.

Kursi berjemur di pantai Kuta, Bali, Rabu, (6/10). Sebelum pandemi, banyak orang yang berwisata ke tempat ramai.
Foto: AP/Firdia Lisnawati
Kursi berjemur di pantai Kuta, Bali, Rabu, (6/10). Sebelum pandemi, banyak orang yang berwisata ke tempat ramai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 mendorong perubahan preferensi wisata masyarakat. Wisatawan kini punya minat dan perhatian yang berbeda mengenai tempat wisata, transportasi, akomodasi hingga kebersihan dibandingkan masa sebelum pandemi.

"Pada akhirnya, orang-orang akan memilih quality tourism," kata Surana selaku Koordinator Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam webinar, Jumat.

Baca Juga

Sebelum pandemi, menurut Surana, banyak orang yang berwisata ke tempat ramai. Namun, kini ada pembatasan kapasitas pengunjung di atraksi wisata.

Dari sisi transportasi, seperti pemilihan maskapai penerbangan, wisatawan sebelum pandemi akan memikirkan soal jumlah dan durasi transit serta harga penerbangan. Setelah pandemi, pertimbangannya adalah fasilitas sanitasi, waktu transit pendek, dan penerbangan langsung.

Dari sisi preferensi produk, menurut Surana, atraksi ramai di perkotaan dan tur berisi kelompok besar banyak diminati. Kini, wisata kesehatan dan aktivitas di luar ruangan serta tur pribadi yang anggotanya tidak banyak lebih diminati.

Sementara dari sisi akomodasi, wisatawan saat ini mementingkan soal sanitasi dan keamanan. Menurut Surana, mereka memilih tempat yang terpisah dari orang lain seperti vila atau resor. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement