Selasa 12 Nov 2024 19:55 WIB

Cara Meringankan Pedihnya Musibah Menurut Tokoh Sufi Syekh Ibnu Athaillah 

Semua yang ditakdirkan Allah adalah kebaikan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Korban selamat berada di antara kendaraan yang rusak akibat kecelakaan beruntun di Kantor PJR Tol Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024). Petugas Kepolisian mencatat sebanyak 17 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di KM 92 Jalan Tol Cipularang yang menyebabkan satu orang meninggal dunia, empat luka berat serta 23 orang luka ringan.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Korban selamat berada di antara kendaraan yang rusak akibat kecelakaan beruntun di Kantor PJR Tol Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024). Petugas Kepolisian mencatat sebanyak 17 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di KM 92 Jalan Tol Cipularang yang menyebabkan satu orang meninggal dunia, empat luka berat serta 23 orang luka ringan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketahuilah bahwa Allah SWT yang mengizinkan musibah menimpa seseorang. Yakinlah bahwa semua yang ditakdirkan Allah Yang Maha Baik adalah kebaikan. Tidak ada satu pun ketetapan dari Allah SWT yang bertujuan menyiksa dan merugikan hamba-hamba-Nya.

Kesulitan hidup dan musibah bisa menimpa siapa saja tanpa terkecuali. Jika terasa pedih saat menghadapi kesulitan hidup atau musibah, Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan cara mengobati atau meringankan kepedihan itu.  

Baca Juga

لِيُخَفِّفْ أَلَمُ الْبَلَاءِ عَلَيْكَ عِلْمُكَ بِأَنَّهُ سُبْحَانَهُ هُوَ الْمُبْلِي لَكَ. فَالَّذِي وَاجَهَتْكَ مِنْهُ الْأَقْدَارُ هُوَ الَّذِي عَوَّدَكَ حُسْنَ الْإِخْتِيَارِ

"Agar kamu bisa meringankan derita musibah yang sedang menimpa maka hendaklah kamu mengetahui bahwa Allah SWT adalah Dzat yang menguji kamu. Dzat yang mengarahkan kamu menghadapi berbagai takdir adalah Dzat yang membiasakan kamu untuk selalu mengambil pilihan yang terbaik." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, kitab Al-Hikam)

Jika kamu sering tertimpa musibah atau sedang menghadapi bencana, maka ada satu resep yang bisa kamu manfaatkan untuk meringankan kepedihan yang kamu rasakan. Yaitu mengetahui bahwa Allah SWT yang telah menguji kamu. 

Dia adalah Tuhan Yang Maha Bijaksana, setiap ketetapan Allah SWT pasti mengandung hikmah dan maslahat bagi para hamba-Nya. Tidak ada satu pun ketetapan-Nya yang bertujuan menyiksa dan merugikan hamba-hamba-Nya.

Sebagai hamba, hak kamu hanyalah menerima ketentuan Sang Penguasa. Yakinlah bahwa semua yang ditakdirkan Allah adalah kebaikan. Sebenarnya, itulah yang membedakan antara seseorang yang menghambakan dirinya kepada Dzat Yang Maha Kuasa dengan seseorang yang menghambakan dirinya kepada makhluk yang maha lemah.

Manusia jenis yang pertama selalu berbuat untuk kebaikan sebagai hamba-Nya. Sedangkan manusia yang kedua bertindak berdasarkan hawa nafsu belaka, sehingga tidak ada hikmah di balik tindakannya.

Ketahuilah bahwa Dzat yang menetapkan kamu untuk menghadapi berbagai ketentuan-Nya adalah Dzat yang menuntun kamu untuk selalu mengambil pilihan yang terbaik. 

Bukankah Allah SWT sudah mengajarkan kamu untuk menghadapi segala keburukan dengan kesabaran. Yah, bersabarlah maka kamu akan mendapatkan keuntungan dan balasan yang lebih baik. Siapa tahu, di balik musibah itu, ada nikmat yang tidak terkira banyaknya dan tidak terbayangkan indahnya.

Demikian dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement