Sabtu 23 Oct 2021 07:38 WIB

KSAL: 4.300 Personel Ikut Latihan Operasi Amfibi di Kepri

Kegiatan tersebut akan melaksanakan manuver lapangan latihan tempur.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (tengah) saat meninjau pasukan yang akan mengikuti latihan operasi amfibi.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (tengah) saat meninjau pasukan yang akan mengikuti latihan operasi amfibi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin apel gelar kesiapan pasukan yang akan mengikuti Latihan Operasi Amfibi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/10). Yudo mengatakan, latihan operasi itu melibatkan 33 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), 16 pesawat jenis wing maupun rotary milik TNI AL, 39 kendaraan amfibi dan ribuan personel.

"Ada 4.300 personel, baik yang ada di KRI maupun pasukan Marinir," kata Yudo.

Adapun Latihan Operasi Amfibi itu bakal digelar di Dabo Singkep, Kepulauan Riau. Yudo menjelaskan, kegiatan tersebut akan melaksanakan manuver lapangan latihan tempur.

"Jadi, latihan ini adalah latihan manuver yang lalu pernah tertunda karena kita menangani Covid-19, dan sekarang bisa kita laksanakan," ujarnya.

Dia menjelaskan, latihan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh prajuritnya selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai ancaman. Sebab, Yudo berujar, latihan adalah salah satu kewajiban bagi para prajurit TNI untuk menjaga kemampuan dalam menjalankan tugas.

"Kalau militer kan, selama tidak (ada) perang, kerjanya latihan, latihan, latihan," tutur dia.

Yudo menambahkan, latihan operasi tersebut tidak akan mengganggu patroli keamanan di Laut Natuna. Dia menuturkan, empat KRI dan kekuatan pertahanan udara milik TNI AL tetap melakukan operasi dan patroli di wilayah perairan itu.

"Untuk di Natuna, di sana masih ada empat KRI. Saya konsentrasikan yang non kombatan. Tidak mungkin di Natuna sana kosong (pengamanan). Tetap ada unsur udara yang kami siapkan, unsur yang non kombatan kami siaojan untuk tetap berpatroli di sana," jelas Yudo.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement