REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus berupaya melakukan efisiensi untuk mengurangi beban kinerja keuangan perusahaan akibat ketidakpastian dampak pandemi Covid-19. Corporate Deputy Director of Finance Consolidation KAI Jagatsyah Aminullah mengatakan, dengan upaya tersebut pendapatan pada semester I 2021 mengalami peningkatan.
"Hasilnya, pada paruh pertama 2021, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan senilai Rp 7,46 triliun sekaligus memangkas rugi bersih," kata Jagatsyah dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (23/10).
Jagatsyah memproyeksikan kerugian dapat berkurang dari Rp 1,7 triliun pada tahun 2020 menjadi maksimal Rp 700 miliar pada 2021. Dia memastikan, KAI terus berinovasi secara efektif dan efisien agar kinerja keuangan bisa lebih lincah dalam merespons dampak yang timbul akibat pandemi Covid-19.
Jagatsyah menjelaskan, KAI melakukan efisiensi dari sisi internal maupun eksternal. Mulai dari aspek perbankan, seperti relaksasi pinjaman hingga efisiensi di bidang perpajakan.
"Kami mengoptimalkan semua fasilitas dan insentif yang diberikan pemerintah. Sejalan dengan itu kami juga mengaplikasikan platform integrasi data perpajakan secara digital," ujar Jagatsyah.