Kamis 14 Aug 2025 14:41 WIB

Akses Stasiun Cikini Dikeluhkan, Pintu Masuk Perlu Diperbanyak

Gubernur DKI tanggapi keluhan warga soal jarak pintu masuk yang terlalu jauh.

Pekerja menyelesaikan proyek peninggian pagar di Stasiun Cikini, Jakarta, Selasa (12/8/2025). PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penertiban akses keluar-masuk penumpang dengan meninggikan pagar pedestrian sepanjang sekitar 240 meter dengan ketinggian menjadi 1,7 meter, guna mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) melompati pagar yang membahayakan keselamatan. Berdasarkan pantauan, pengerjaan pagar masih berlangsung dan baru sebagian selesai. Sementara pagar setinggi satu meter yang belum ditinggikan masih menjadi celah bagi warga untuk melanggar, meski telah terpasang spanduk larangan. Sejumlah penumpang KRL mengaku enggan memutar lewat jalur resmi karena dianggap terlalu jauh, demi menghemat waktu dan tenaga.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan proyek peninggian pagar di Stasiun Cikini, Jakarta, Selasa (12/8/2025). PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penertiban akses keluar-masuk penumpang dengan meninggikan pagar pedestrian sepanjang sekitar 240 meter dengan ketinggian menjadi 1,7 meter, guna mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) melompati pagar yang membahayakan keselamatan. Berdasarkan pantauan, pengerjaan pagar masih berlangsung dan baru sebagian selesai. Sementara pagar setinggi satu meter yang belum ditinggikan masih menjadi celah bagi warga untuk melanggar, meski telah terpasang spanduk larangan. Sejumlah penumpang KRL mengaku enggan memutar lewat jalur resmi karena dianggap terlalu jauh, demi menghemat waktu dan tenaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi keluhan masyarakat terkait sulitnya akses di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut.

Pramono mengatakan, sekarang sebenarnya pagarnya sudah dinaikkan, tetapi itu belum menyelesaikan persoalan. "Karena bagi warga yang akan naik transportasi umum di sana, terutama untuk KAI-nya ya, itu jalannya kan kejauhan," katanya pada Kamis (14/8/2025).

Baca Juga

Menurut Pramono, salah satu penyebab warga nekat melompati pagar adalah karena jarak pintu masuk yang terlalu jauh dari titik akses utama.

photo
Warga melompati pagar saat berlangsungnya proyek peninggian pagar di Stasiun Cikini, Jakarta, Selasa (12/8/2025). PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penertiban akses keluar-masuk penumpang dengan meninggikan pagar pedestrian sepanjang sekitar 240 meter dengan ketinggian menjadi 1,7 meter, guna mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) melompati pagar yang membahayakan keselamatan. Berdasarkan pantauan, pengerjaan pagar masih berlangsung dan baru sebagian selesai. Sementara pagar setinggi satu meter yang belum ditinggikan masih menjadi celah bagi warga untuk melanggar, meski telah terpasang spanduk larangan. Sejumlah penumpang KRL mengaku enggan memutar lewat jalur resmi karena dianggap terlalu jauh, demi menghemat waktu dan tenaga. - (Republika/Prayogi)

Anggota Komisi DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo sempat menyarankan agar dibuat akses masuk ke stasiun yang tidak terlalu jauh dengan menyediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Pramono mengatakan, usulan tersebut akan ia pertimbangkan untuk kenyamanan masyarakat menggunakan transportasi umum.

"Jadi usulan untuk mempermudah termasuk memberikan JPO itu kami pertimbangkan. Tapi dalam waktu dekat, pintunya yang diperbanyak," katanya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut.

"Sebelumnya (tinggi pagar) 1 meter, sesudah (ditinggikan) menjadi 1,7 meter," kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.

Adapun pekerjaan peninggian pagar pedestrian dilakukan pada Sabtu (9/8) dan sudah terealisasi sementara sepanjang 35 gawang atau kurang lebih 70 meter.

Ixfan berharap langkah ini dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya dan meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement