REPUBLIKA.CO.ID, —Sholat adalah ritual yang sarat dengan pahala. Di antara amalan pendukung keutamaan sholat adalah meminta ampun atau istighfar.
Beristighfar setelah sholat memiliki keutamaan yakni pahala yang sangat besar, sebagaimana hadits Ibnu Hibban berikut ini:
عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ، رَأَى فَتًى وَهُوَ يُصَلِّي قَدْ أَطَالَ صَلاَتَهُ، وَأَطْنَبَ فِيهَا، فَقَالَ: مَنْ يُعْرَفُ هَذَا؟ فَقَالَ رَجُلٌ: أَنَا، فَقَالَ عَبْدُ اللهِ: لَوْ كُنْتُ أَعْرِفُهُ لَأَمَرْتُهُ أَنْ يُطِيلَ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ، فَإِنِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي، أُتِيَ بِذُنُوبِهِ، فَوَضَعَتْ عَلَى رَأْسِهِ، أَوْ عَاتِقِهِ، فَكُلَّمَا رَكَعَ أَوْ سَجَدَ، تَسَاقَطَتْ عَنْهُ
Dari Jubair bin Nufair, bahwa Abdullah bin Umar melihat seorang pemuda sedang sholat dengan lamanya dan berlebih-lebihan, maka dia bertanya, “Siapakah yang kenal dengan orang ini?" Seorang laki-laki berkata, “Aku." Abdullah bin Umar pun berkata, “Seandainya aku mengenalnya, tentu kusuruh dia memperlama ruku dan sujudnya, karena aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba apabila berdiri sholat , dosa-dosanya didatangkan lalu diletakkan di atas kepalanya atau bahunya. Setiap kali dia ruku atau sujud, dosa-dosanya berjatuhan (hilang) darinya.”
Beristighfar yang diulang sebanyak tiga kali juga memiliki keutamannya sendiri. Dalam hadits disebutkan, Tsauban RA berkata:
كَانَ رَسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاثَاً ، وَقَالَ : (( اللَّهُمَّ أنْتَ السَّلاَمُ ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ ، تَبَارَكْتَ يَاذَا الجَلاَلِ وَالإكْرَامِ )) قِيلَ لِلأوْزَاعِيِّ – وَهُوَ أحَدُ رواة الحديث – : كَيْفَ الاسْتِغْفَارُ ؟ قَالَ : يقول : أسْتَغْفِرُ الله ، أسْتَغْفِرُ الله . رواه مسلم
Apabila Rasulullah SAW selesai dari sholat nya (sholat fardhu), beliau beristighfar tiga kali dan mengucapkan “Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom, (artinya: Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Mahasuci Engkau, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan).
Ada yang bertanya pada Al-Auza’i, salah satu perawi hadits ini, “Bagaimana cara beristighfar?” Al-Auza’i menjawab, “Caranya membaca ‘astaghfirullah, astaghfirullah. (Aku memohon ampun kepada Allah. Aku memohon ampun kepada Allah).
Direktur Departemen Fatwa Lisan dan Pembina Fatwa di Dar Al Ifta Mesir, Syekh Uwaidah Utsman, menjelaskan hikmah memohon ampunan setelah sholat , bahwa seseorang tidak lepas dari kekurangan dalam sholat nya, oleh karena itu, disyariatkan baginya untuk memohon ampun tiga kali, kemudian membaca zikir yang disunnahkan Nabi lainnya.
Utsman menegaskan, dalam sebuah pernyataan, bahwa beristighfar sangat penting bagi seorang muslim bahkan setelah melaksanakan sholat lima dan ibadah wajib lainnya seperti berhaji, tetap dianjurkan untuk beristighfar sebagaimana dalam surat Al Baqarah ayat 199:
ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak ('Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah Mahapengampun, Mahapenyayang."
Sumber: elbalad