Selasa 26 Oct 2021 14:45 WIB

Pasien Covid-19 yang Dirawat di RSHS Tersisa 9 Orang

RSHS merelokasi tempat tidur pasien Covid-19 menjadi untuk pasien non-Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ratna Puspita
Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung saat ini tersisa 9 orang di tengah penurunan kasus Corona. Ilustrasi
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung saat ini tersisa 9 orang di tengah penurunan kasus Corona. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung saat ini tersisa 9 orang di tengah penurunan kasus Corona. Dua orang pasien lainnya yang diduga suspek Covid-19 sedang menjalani observasi di ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit. 

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSHS Bandung dr Yana Akhmad mengatakan, terjadi penurunan kasus Covid-19 dan pasien yang dirawat di rumah sakit sejak Agustus lalu. Penurunan kasus Covid-19 sejalan dengan yang terjadi di tingkat pusat, provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung. 

Baca Juga

"(Tren kasus Covid-19) Agustus ini tren menurun sampai saat ini tren menurun," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa (26/10). 

Saat puncak kasus Covid-19 pada Juni dan Juli lalu, penggunaan tempat tidur pasien Covid-19 mencapai 40,5 persen dari total 928 tempat tidur.  Saat ini, Yana mengatakan, keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 berada di bawah 1 persen atau 0,07 persen dari total 130 tempat tidur untuk pasien Covid-19. 

Dengan adanya penurunan kasus Covid-19 dan pasien yang dirawat, RSHS merelokasi tempat tidur dan tenaga kesehatan bagi pasien Covid-19 menjadi untuk non-Covid-19. "Sejak bulan kemarin untuk merelokasi kembali penggunaan fasilitas Covid-19 ke non Covid-19 karena tren saat ini pasien non covid-19 sudah mulai meningkat sehingga kebutuhan tempat tidur dialihkan," katanya. 

Ia mengatakan, RSHS juga mengurangi tenaga relawan yang membantu saat terjadi puncak kasus. Meski dialihkan, RSHS memastikan sarana dan pendukung fasilitas bagi pasien Covid-19 tetap siap, termasuk mewaspadai potensi gelombang ketiga Covid-19 pada Desember mendatang. 

"Kami tetap harus mempersiapkan, kami sudah punya pengalaman di lonjakan kemarin walau tenaganya saat ini direlokasi dan tenaga kesehatan tapi kita siap kembali lagi ruang tidur dan tenaga kesehatan tidak usah lagi membangun tapi siap pakai begitupun fasilitas tersedia," katanya. 

RSHS juga menyiapkan kebutuhan oksigen diantaranya terdapat bantuan oksigen generator dari kementerian. "SDM, fasilitas dan kebutuhan obat-obatan dan oksigen kami antisipasi," katanya. 

Yana pun mengajak seluruh masyarakat untuk mencegah terjadinya potensi gelombang ketiga Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan, divaksinasi dan mengantisipasi potensi adanya mutasi atau varian baru. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement