REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, operasional Bandar Udara Aminggaru sudah kembali normal pascaterjadinya kecelakaan pesawat milik PT Smart Cakrawala Aviasi di Bandar Udara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua pada Senin (25/10) pukul 07.25 WIT kemarin.
"Operasional Bandar Udara Aminggaru di Ilaga sudah kembali normal, setelah kejadian kecelakaan pesawat Cessna C 208 B Caravan PK-SNN yang tergelincir pada saat mendarat," ujar Novie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (26/10).
Novie menjelaskan, pesawat bermuatan kargo seberat 1.250 kg itu awalnya lapas landas dari Bandar Udara Timika menuju Bandar Udara Aminggaru di Ilaga. Pada saat mendarat, lanjut Novie, posisi pesawat menyentuh permukaan sebelum mencapai titik pendaratan landas pacu bandara (undershoot).
"Pesawat baru berhenti di area touchdown runway 25," ungkap Novie.
Novie menyampaikan kecelakaan pesawat tersebut mengakibatkan pilot atas nama Capt Rahayu Kuntardi meninggal dunia pada saat dievakuasi menuju rumah sakit dan Co-Pilot Egie Fistantyo mengalami luka-luka dan segera mendapatkan perawatan medis.
Atas peristiwa yang merenggut korban jiwa ini, Novie menyampaikan duka cita yang mendalam. "Kami menyampaikan prihatin dan turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran," ucap Novie.
Novie mengatakan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas, TNI/Polri untuk melakukan proses evakuasi dan proses investigasi terhadap kecelakaan pesawat tersebut.
"Bandar Udara Aminggaru sementara beroperasi mulai pukul 06.00 WIT sampai pukul 12.30 WIT," kata Novie menambahkan.