REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, untuk bisa memenangkan persaingan global, Indonesia harus menjadi bangsa yang bersatu kekuatannya. Meskipun komitmen terhadap kebebasan individu dijamin oleh konstitusi, kata dia, namun harus bisa menjadi bangsa Indonesia yang incorporated.
"Ada individu dengan segala kebebasannya, tetapi ada kepentingan bersama dengan segala konsensus dan konsekuensinya. Komitmen terhadap kebebasan individu dijamin oleh konstitusi, tetapi menjadi Indonesia incorporated," kata Jokowi dalam pidatonya di Kongres Kebangsaan MPR, Kamis (28/10).
Jokowi melanjutkan, lanskap ideologi politik dan ekonomi global saat ini juga penuh disrupsi dan kompetisi. Setelah revolusi industri 4.0, dalam 2 tahun ini disrupsi juga semakin dipertegas oleh pandemi Covid-19.
Pandemi inipun telah mengajarkan masyarakat mengenai posisi manusia sebagai makhluk sosial, yang tak bisa selamat sendiri dari pandemi. Masyarakat akan terbebas dari penularan Covid-19 jika seluruh umat juga terbebas dari Covid-19.
"Makhluk yang hanya bisa selamat kalau semua diselamatkan," ujarnya.
Jokowi menegaskan, solusi untuk menyelesaikan pandemi ini bukanlah solusi individual, melainkan solusi bersama. Masyarakat harus saling mengingatkan, membantu, dan juga mendisiplinkan dalam menjalankan upaya pencegahan penularan.
Karena itu, bagi Jokowi, pandemi ini tidak hanya mengajarkan moralitas dan etika tentang keseimbangan antara kebebasan individu dengan stabilitas sosial dan kepentingan bersama.
"Tetapi (juga) tentang keseimbangan antara demokrasi dengan pemerintahan dan pelayanan yang efektif, tentang keseimbangan antara pengawasan dan audit dengan fleksibilitas dan kecepatan," katanya.
Selain itu, pandemi yang terjadi ini juga mengajarkan agar selalu merujuk pada kaidah ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi baru, termasuk dalam kecepatan untuk menyediakan vaksin dan obat-obatan. Presiden juga menekankan pentingnya kemandirian ekonomi dan produksi yang dilandasi dengan institusi pendidikan dan penelitian yang kuat serta SDM yang unggul.
Jokowi berharap, kongres kebangsaan yang diselenggarakan MPR ini dapat memberikan refleksi mengenai dunia saat ini dan yang akan datang. Serta dapat menghasilkan pemikiran dan rekomendasi besar bagi penguatan kebangsaan.
"Tetapi yang lebih penting lagi adalah langkah-langkah perbaikan apa yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki kehidupan kebangsaan kita ke depan," kata Jokowi.