Kamis 28 Oct 2021 23:13 WIB

YIDM Salurkan Alquran untuk Komunitas Pengajian Eks Preman 

Bantuan mushaf Alquran untuk mendorong kecintaan terhadap kitab suci ini

Red: Nashih Nashrullah
Ketua Yayasan Indonesia Damai Mengaji, Syafruddin, menyalurkan bantuan mushaf Alquran untuk komunitas pengajian eks preman
Foto: Dok Istimewa
Ketua Yayasan Indonesia Damai Mengaji, Syafruddin, menyalurkan bantuan mushaf Alquran untuk komunitas pengajian eks preman

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR— Pengurus Yayasan Indonesia Damai Mengaji (YIDM) menyalurkan puluhan mushaf Alquran ke Komunitas Rumah Pengajian yang seluruh santrinya adalah mantan preman dan pencandu narkotika di Makassar, Sulawesi 

Selatan."Saya sangat bersyukur masih ada rumah pengajian yang mau menampung eks preman maupun mantan pemakai narkoba untuk mengajari mereka agama dan membaca Alquran," ujar Ketua YIDM Komjen Pol (Purn), Syafruddin, di Rumah Ngaji Makassar, Kamis (28/10) malam.

Baca Juga

Menurut dia, sangat jarang ditemui rumah pengajian yang mengajarkan orang dewasa belajar mengaji, apalagi seluruh santrinya berumur antara 20 tahun sampai 40 tahun dan diketahui mereka adalah mantan kriminal serta pemakai narkoba yang sudah hijrah di jalan Allah SWT. 

Dia pun memberi apresiasi dan mendukung penuh upaya rumah pengajian itu dengan menyalurkan 50 buah Alquran, mukenah, baju muslim serta dana pembinaan bagi pengurus rumah mengaji tersebut agar bisa lebih aktif mengajarkan bacaan kitab suci umat Islam itu.

"Kita berupaya terus menerus membumikan bacaan Alquran, termasuk mengentaskan buta aksara Alquran salah satunya melalui cara seperti ini membantu rumah pengajian ini dengan menyumbangkan Alquran," papar mantan Wakil Kepala Polri itu.

Syarifuddin yang juga sebagai Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyebutkan, berdasarkan survei dengan presentase jumlah populasi penduduk Muslim di Indonesia, yakni sekitar 270 jutaaan, hanya 35 persen atau 80 jutaan orang yang bisa membaca Alquran, selebihnya belum pintar membaca kitab suci.

Ketua Pembina Rumah Ngaji, Ustadz Zainuddin, pada kesempatan itu mengatakan, dirinya mendirikan rumah ngaji tersebut sejak dua tahun lalu. Awalnya, cukup berat karena banyak tantangan, apalagi di lingkungan itu dianggap rawan kriminalitas serta peredaran narkoba.

Namun secara perlahan, paradigma kondisi lingkungan itu mulai diubah sedikit demi sedikit, beberapa warga sekitar mulai sadar dan ingin hijrah, sehingga kesempatan itu dimanfaatkan dengan mengajarkan mereka ilmu agama sekaligus mengaji.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Yayasan Indonesia Damai Mengaji berupa Alquran dan kelengkapan sholat. Insya Allah pemberian ini bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Sumbangan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya," tutur Ustadz Zainuddin.  

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement