Jumat 29 Oct 2021 17:22 WIB

571 Elang Jawa Tersebar di Pulau Jawa dan Bali

Reproduksi elang jawa sangat lambat sekitar satu sampai dua tahun sekali.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Seekor elang jawa betina dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru, Jumat (29/10).
Foto: Kementerian LHK
Seekor elang jawa betina dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru, Jumat (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Populasi satwa elang jawa terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini tercatat ada 571 elang endemik Jawa yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali.

Ketua Raptor Indonesia, Zaeni Rahman menjelaskan, pelepasliaran elang jawa termasuk kegiatan yang efektif untuk meningkatkan populasi satwa langka tersebut. "Kemudian kita akan coba menyampaikan ke dunia internasional, itu bahwa ada catatan baru di Bali. Jadi sebarannya Jawa dan Bali," kata Zaeni kepada wartawan saat melepasliarkan elang jawa di Coban Trisula, Kabupaten Malang, Jumat (29/10).

Baca Juga

Meskipun jumlahnya terus meningkat, populasi elang jawa masih terbilang sedikit dibandingkan jenis burung lainnya. Hal ini bisa terjadi lantaran reproduksi elang jawa sangat lambat. Satwa tersebut rata-rata bereproduksi sekitar satu sampai dua tahun sekali. 

Menurut Zaeni, elang jawa biasanya hanya menghasilkan satu telur setiap bereproduksi. Itu pun telurnya tidak selalu menetas dan anakan belum tentu mampu bertahan hidup saat berada di alam. Pasalnya, banyak elang jawa yang sudah diburu oleh masyarakat sebelum dewasa.