REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok orang yang tergabung sebagai relawan menamakan diri sebagai Poros Prabowo-Puan menginginkan agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dengan Ketua DPR Puan Maharani dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka mengeklaim, akan segera berkomunikasi dengan PDIP dan Gerindra untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
"Kami akan meminta kepada Prabowo dan kepada Puan, dan partai politik pendukungnya agar bersatu padu. Mari kita lakukan kebersamaan untuk membangun bangsa Indonesia ini lebih maju," ujar deklarator Poros Prabowo-Puan, Andianto di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (3/11).
Ia menilai, kedua sosok tersebut tepat untuk memimpin Indonesia pada periode 2024-2029. Mengingat keduanya berpengalaman dan kinerjanya ketika mengemban tanggung jawab sebagai pejabat publik.
"Sekarang ini dibutuhkan pemimpin yang mampu mengangkat perekonomian bangsa, mampu mengangkat stabilitas politik, mampu mengangkat ketahanan nasional," ujar Andianto.
Namun, jika Prabowo dan Puan tak berpasangan di pilpres, relawan menyatakan tak memiliki kompetensi untuk mengurusi hal tersebut. Sebab, pihaknya hanya menyampaikan aspirasi dari masyarakat yang ingin mendukung kedua sosok tersebut.
"Itu (pasangan capres-cawapres) murni keputusan partai, kita menunggu keputusan partai. Kalau memang partai punya keputusan lain, nanti kita akan menyesuaikan," ujar Andianto.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto, merespons adanya banyak relawan mengatasnamakan Puan. "Kan relawan itu, orang-orang yang punya kedekatan, kita tidak tahu," ujar Bambang di Kompleks Parlemen.
Ia pun belum menerima instruksi untuk tugas-tugas terkait pemenangan Pilpres 2024 dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tugasnya saat ini adalah mengonsolidasi dan merapatkan barisan para kader. "Barisan dulu, organisasinya untuk elektoral harus tertib dan itu kami jalani," ujar Bambang.