Rabu 03 Nov 2021 20:02 WIB

Polisi Periksa Lima Saksi Terkait Kebakaran Pabrik Korek Api

Kebakaran diduga karena percikan api pada saat hendak menyortir korek api.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar pabrik korek api di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (2/11/2021). Kebakaran yang belum diketahui penyebabnya tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.
Foto: ANTARA/Fauzan/wsj.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar pabrik korek api di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (2/11/2021). Kebakaran yang belum diketahui penyebabnya tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pihak kepolisian mendalami insiden kebakaran sebuah pabrik korek api di kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang yang terjadi pada Selasa (2/11) petang. Sebanyak lima orang saksi diperiksa terkait kejadian tersebut.

“Sudah lima orang (yang diperiksa), dari manajer, pengawas, dan karyawan,” ujar Kapolsek Pakuhaji AKP Dodi Abdul Rohim, Rabu (3/11).

Dodi menuturkan, pihaknya melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut. Dia menyebut dugaannya disebabkan oleh percikan api pada saat hendak menyortir korek api.

“Ini masih dalam proses penyelidikan awal api dari mana, karena informasinya ada yang dari penyortiran, kemudian meledak, terus ada percikan api,” tuturnya.

Dodi memastikan pihak kepolisian mendalami insiden kebakaran yang cukup besar itu. Garis polisi atau police line diketahui sudah dipasang di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di kawasan Laksana Business Park PT Unggul Jaya Gemilang Blok CC.

Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir menuturkan, tidak ada korban jiwa dan korban luka-luka dalam insiden tersebut. Dia menyebut, para karyawan pabrik korek api yang diketahui berjumlah 80 orang itu berhasil menyelamatkan diri saat awal insiden kebakaran terjadi.

“Berdasarkan keterangan anak pemilik pergudangan, semua karyawan selamat dari musibah kebakaran, jumlah karyawan 80 orang. Pada saat awal kejadian karyawan keluar semua menyelamatkan diri, dan diabsen satu per satu,” ujar Munir.

Namun, barang-barang yang ada di dalam gudang tidak sempat untuk diselamatkan. Termasuk sejumlah unit kendaraan yang ada di TKP. “Tidak sempat menyelamatkan isi pergudangan, bahkan dua unit mobil terbakar, juga satu unit mobil boks, satu unit mobil sedan, dan beberapa unit motor milik karyawan,” terangnya.

Munir mengatakan, insiden kebakaran yang terjadi pada Selasa (2/11) sekitar pukul 15.00 WIB tersebut hingga Rabu (3/11) pagi masih dalam proses pendinginan. Dalam proses pemadamannya, tim pemadam kebakaran disebut membutuhkan waktu hampir 20 jam.

“Sekitar 20 jam (proses pemadaman kebakarannya). Sampai pagi ini masih pendinginan,” ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement