REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aneka produk unggulan bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), dipamerkan di Indonesia Quality Expo (IQE) ke-9 di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat pada Kamis-Ahad (4-7/11). Expo yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) ini akan menjadi ajang pamer barang dan jasa ber-SNI yang dihasilkan industri dan UKM. IQE diharapkan dapat membangkitkan optimisme serta turut membantu pemulihan ekonomi nasional.
Kepala BSN, Kukuh S Achmad, saat membuka IQE 2021 di Bandung mengatakan, untuk memulihkan Ekonomi Nasional, maka BSN menyelenggarakan Indonesia Quality Expo (IQE) yang merupakan sarana untuk membangun komunikasi antar pemangku kepentingan, bertransaksi, dan ajang pamer produk bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Serta unjuk rasa optimis yang tinggi, bahwa ekonomi bisa bangkit dan tumbuh, meskipun pandemi Covid-19 hingga saat ini belum lah usai.
“Melalui IQE, BSN mempublikasikan industri penerap Standar Nasional Indonesia (SNI) yang memiliki kisah sukses atau Succes Story sebagai role model,” ujar Kukuh.
Selain itu, Kukuh berharap, dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha, bahwa masih banyak UKM dan industri yang bisa melakukan inovasi dan bertahan dalam situasi Pandemi Covid-19. Salah satu kuncinya, adalah menerapkan SNI.
Bandung, kata dia, dipilih menjadi tuan rumah sebagai simbol sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam semangat dan komitmen membangun Konsumen Cerdas dan Cinta Produk Indonesia yang ber-Standar Nasional Indonesia dan hal ini menjadi perhatian besar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Perhatian tersebut dibuktikan dengan berbagai kegiatan strategis di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian," katanya.
Apalagi, kata dia, antusias pemangku kepentingan untuk mengikuti IQE masih cukup tinggi. Di antara peserta pameran tersebut adalah 14 UKM di Jawa Barat yang dibina BSN untuk produk jahe merah, rendang instan dalam kemasan, masker kain, tempe dan keripik tempe, Eggroll gluten free, pakaian bayi, olahan ikan, kopi, bumbu organik, dan insinerator.
“Hal ini menjadikan kebanggaan dan rasa syukur kita bahwa pelaku usaha masih peduli terhadap mutu produk, perlindungan konsumen, dan tentunya berkontribusi terhadap penguatan daya saing bangsa. Bangga terhadap SNI sejalan dengan kampanye pemerintah Bangga Buatan Indonesia dan tema HUT Republik Indonesia ke-76 : Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh,” papar Kukuh.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri, mengatakan, IQE tahun ini diikuti oleh 14 instansi baik dari pemerintah maupun swasta yang mengisi 33 booth. Produk-produk ber-SNI, kata dia, dipamerkan dan juga layanan informasi seputar standardisasi dan penilaian kesesuaian.
IQE tidak hanya secara offline, tapi pameran disajikan secara online melalui live streaming, games online maupun doorprize secara online. "Selain itu, diselenggarakan talkshow yang dikemas dengan konsep webinar setiap harinya," katanya.
Di pameran itu pun, kata dia, BSN membuka booth yang menyediakan klinik standardisasi dan penilaian kesesuaian. Selain itu, BSN juga menampilkan produk-produk ber-SNI dari UMKM binaan BSN di wilayah Jawa Barat. Diantaranya, Babyfynsass (masker); Roeparasa (bumbu organik); Restu Mande (rendang); Tirta dewi kuningan (minuman jahe merah); dan Zanada (keripik tempe).